Rabu, 11 Januari 2012

Bursa Eropa Melemah pada Awal Perdagangan

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Rabu (11/1) yang dimotori saham sektor makanan dan farmasi.

Indeks Stoxx Eropa 600 turun 0,1% menjadi 250,55 dengan pelemahan terdalam dialami saham Unilever Plc hingga 1,1%. Indeks CAC turun 0,2% ke 3.205, indeks FTSE turun 0,1% ke 5.691 dan DAX turun 0,2% ke 6.154. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Pada tahun 2011, indeks Eropa melemah 17% dengan kekhawatiran krisis Uni Eropa yang berpotensi default. Jadi gagal mengimbangi bursa Wall Street yang tetap positif. Hal ini mendorong investor untuk meninggalkan saham Eropa.

"Kami belum pernah melihat kesenjangan yang tajam antara bursa AS dan bursa Eropa. Walaupun harga saat ini memberi peluang untuk mengoleksi saham," kata Eric Galiegue di Valquant di Paris yang dikutip dari reuters.com.

Lembaga rating Fitch pada Selasa kemarin menyatakan tidak berharap Prancis mengalami down grade menjadi triple-A untuk tahun ini. Tetapi kalau untuk Belgia, Spanyol, Slovenia, Italia, Siprus dan Irlandia berpotensi negatif untuk beberapa bulan ke depan.

Kanselir Jerman, Menkeu Jerman dan Presiden Bank Dunia akan menghadiri konferensi sebelum rilis data PDB Jerman. Hari ini, Jerman juga akan melelang obligasi 5 tahun senilai US$4 miliat atau senlai US$5,09 miliar.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,45, indeks Nikkei naik 0,3%, indeks ASX naik 0,8%, indeks Kospi turun 0,4%, indeks STI naik 0,5%, indeks Shanghai turun 0,4%.

Eropa jadwalkan lelang obligasi, harga emas kian melaju

Eropa jadwalkan lelang obligasi, harga emas kian melaju
SINGAPURA. Emas lanjut reli hari kedua, sebelum negara-negara Eropa menggelar lelang surat utang sebesar 21 miliar euro (US$ 26,8 miliar). Kontrak emas untuk pengiriman Februari di divisi Comex, NYMEX, menguat 0,8% ke level US$ 1.645 per ons troy pada pukul 15.01 WIB.

Investor mengoleksi emas sebagai alternatif investasi di tengah rumor perekonomian Eropa akan mengalami resesi. Hari ini, Jerman dijadwalkan melelang obligasi bertenor lima tahun sebanyak 4 miliar euro. Sementara, Spanyol dan Italia akan menyusul di hari berikutnya, dengan menjual surat utang sebesar 17 miliar euro.

Adapun, Yunani masih dalam negosiasi akhir untuk membujuk investor mengurangi setidaknya setengah dari jumlah utang. Ini restrukturisasi skala besar pertama di zona Euro. "Kami melihat Eropa memburuk tahun ini dengan ekonomi bergerak ke dalam resesi," kata Imre Speizer, ahli strategi dari Westpac Banking Corp, di Auckland.

Kekhawatiran Inflasi Tekan Saham China

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham China jatuh, menghentikan kenaikan indeks saham acuan tertingginya dalam 3 hari sejak 2010 dipicu kekhawatiran inflasi yang akan menghambat kemampuan pemerintah untuk melonggarkan kebijakan moneter untuk memacu pertumbuhan.

Bloomberg melaporkan saham China Vanke Co turun setelah Credit Suisse Group AG mengatakan bank sentral dapat menaikkan suku bunga tahun ini akibat harga barang-barang tetap berada di atas batas nyaman pemerintah. Saham Huaneng Power International Inc jatuh di antara produsen listrik lainnya setelah kantor berita Xinhua mengatakan pertumbuhan konsumsi nasional kemungkinan melambat tahun ini.

Pemerintah akan merilis data inflasi Desember besok. "Kami sepertinya tidak melihat sebuah relaksasi kebijakan moneter akibat inflasi masih di tingkat yang relatif tinggi," kata Dai Ming, fund manager Shanghai Kingsun Investment Management & Consulting Co. "Keraguan atas magnitude dan waktu pelonggaran kebijakan akan membatasi ruang untuk rebound seeprti yang telah kami lihat dalam beberapa hari ini."

Shanghai Composite Index ditutup jatuh 9,7 poin atau 0,4 persen ke 2.276,05, mengakhiri reli tiga hari di 6,4 persen. Indeks CSI 300 kehilangan 0,5 persen menjadi 2.435,61. Bloomberg China-55 indeks naik 1,1% kemarin di New York.

AS 'Lamar' China Dukung Embargo Minyak Iran

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mendarat di Beijing dengan tujuan untuk membujuk pemerintah China agar mendukung sanksi bagi industri minyak Iran. Kedatangan ini bersamaan dengan lawatan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke Amerika Latin.

Berdasar laporan yang dikutip dari CNBC.com, Rabu (11/1), China yang merupakan importir terbesar minyak mentah Iran, menurunkan volume impor sehubungan adanya sengketa ketentuan kontrak. Namun kendati permintaan China untuk minyak mentah telah menurun, data terbaru masih menunjukkan pertumbuhan 6% untuk 2011, dibanding tahun sebelumnya.

Pada awal pekan kemarin, IAEA menyatakan bahwa Iran tengah memperkaya uranium di fasilitas bawah tanahnya dan materi berbahaya tersebut berada di bawah pengawasannya.

Berdasarkan kabar yang berkembang, Perdana Menteri China Wen Jiabao diharapkan mau mengunjungi beberapa kilang milik OPEC di Timur Tengah pekan depan nanti. Wen Jiabao rencananya akan sekaligus mendarat di Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA). Ketiga negara tersebut memiliki output minyak sekitar 13 juta barel per hari bila digabungkan.

Dari negara-negara di Timur Tengah, hanya Arab Saudi yang memiliki cadangan minyak signifikan yaitu mencapai 2-3 juta barel per hari. Namun keberadaan minyak mentah cadangan ini bakal terganggu sehubungan dengan sikap pemerintah Eropa yang akan mengembargo impor minyak Iran untuk beberapa bulan ke depan. Embargo ini rencananya akan mulai dilakukan pada 23 Januari 2012.

Dan Jepang, menyatakan bahwa telah didekati Arab Saudi dan Uni Eropa (UEA) untuk jaminan dalam kasus gangguan pasokan minyak Iran. Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba mengatakan dalam kunjungan ke Abu Dhabi, bahwa Iran seharusnya tidak mengancam keamanan Selat Hormuz dan menyatakan bahwa pihaknya prihatin akan kondisi yang terjadi. Berdasar data Kementerian Perdagangan Jepang, Iran menyumbang 6,4% dari total impor minyak November 2011.

Arab Saudi sudah meningkatkan produksi pada bulan Juni 2011 untuk memenuhi kenaikan permintaan global. Sebanyak kemampuan OPEC untuk mengimbangi kemungkinan hilangnya minyak asal Iran. Prospek berkurangnya kapasitas cadangan ini membuat pelaku pasar menepi.

Namun opsi-opsi alternatif terkait rencana penutupan Selat Hormuz, menguap pada awal pekan lalu ketika Menteri Energi UEA Mohammed Al Hamli mengumumkan bahwa terjadi penundaan pengiriman untuk kontrak 6 bulan ke depan atau selaras dengan1,5 juta barel per hari dari Abu dhabi ke terminak ekspor Fujairah di Teluk Omen.

Diplomat senior China Chen Xiaodong menyatakan dalam China Daily, mengingatkan bahwa pecahnya perang di wilayah tersebut akan membawa bencana bagi perekonomian dunia.

Kendati tekanan internasional meningkat, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa sanksi terhadap Iran tidak akan memiliki dampak apapun.

Stanchart : Rupiah masih akan tertekan

Stanchart : Rupiah masih akan tertekan
JAKARTA. Tekanan terhadap rupiah yang terjadi sejak awal tahun bakal berlanjut hingga akhir kuartal pertama 2012. Pemicunya ialah para investor mengurangi portofolio di pasar negara berkembang dan mengalihkannya ke aset yang dinilai lebih aman, yakni US treasury dan obligasi Jepang seiring memburuknya krisis Eropa.

Selain itu, perusahaan-perusahaan dalam negeri pun umumnya melakukan konsolidasi internal untuk kebutuhan pembayaran utang luar negeri mereka.

Ekonom Standard Chartered Indonesia Eric Alexander Sugandi memaparkan tekanan yang dialami rupiah terhadap dollar AS baru berangsur-angsur berkurang pada kuartal keempat 2012.

"Makin ke belakang, makin menguat. Proyeksi kami nilai tukar dollar AS terhadap rupiah pada akhir tahun 2012 bisa mencapai Rp 8.700 per dollar AS," tutur Eric, Rabu (11/1).

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terus mengalami kenaikan sejak akhir pekan lalu hingga hari ini. Pada Jumat (6/1) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 9.160. Naik menjadi Rp 9.188 per dollar AS pada Senin (9/1), Rp 9.190 per dollar AS pada Selasa (10/1), dan Rp 9.200 per dollar AS pada Rabu (11/1).

Dolar AS Menguat di Pasar Asia

Medium
INILAH.COM, Singapura - Indeks dolar AS menguat pada Rabu (11/1) di perdagangan Asia setelah kemarin melemah.

Indeks dolar AS DXY naik 0,12% menjadi 81,042 dari 80,864 di AS pada perdagangan Selasa kemarin. Indeks dolar kemarin melemah setelah pernyataan lembaga rating Fitch yang mengharapkan rating Prancis tetap di triple A.

Untuk indeks euro turun 0,1% menjadi US$1,274 dari US$1,2778. Barclays Capital menilai, depresiasi euro terhadap dolar AS masih berlanjut. Demikian mengutip yahoofinane.com.

Pasar menunggu keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) soal suku bunga yang dijadwalkan pada Kamis besok. Keputusan EDB diharapkan dapat mengurangi sentimen negatif di kawasan tersebut.

"Harapan tinggi diberikan kepada ECB sebab Uni Eropa tetap khawatir dengan prospek ekonomi dengan tingkat inflasi yang tinggi," kata Barclays dalam laporannya.

Mata utang jepang naik 0,09% yang hanya bergeser ke 76, 89 dari 76,83.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,45, indeks Nikkei naik 0,3%, indeks ASX naik 0,8%, indeks Kospi turun 0,4%, indeks STI naik 0,5%, indeks Shanghai turun 0,4%.

Ledakan bom di Iran kembali memanaskan harga minyak

Ledakan bom di Iran kembali memanaskan harga minyak
SINGAPURA. Setelah tumbang dari level tertinggi dalam sepekan, harga minyak mentah pun mulai bergerak menguat. Harga minyak kembali memanas setelah kantor berita Iran melaporkan terjadi ledakan bom di utara Teheran.

Fars melaporkan, bom tersebut meledak pagi tadi, dan menewaskan seorang profesor universitas dan melukai dua lainnya. Seseorang dengan sepeda motor menempatkan bom magnetik di bawah mobil Roshan Mostafa Ahmadi, seorang profesor di universitas Teheran.

Minyak mentah untuk pengiriman Februari bergulir ke US$ 102,02 per barel, atau turun sebesar 22 sen pada pukul 14.33 waktu Singapura. Sebelumnya, emas hitam ini sempat jatuh sebanyak 64 sen dari level tertinggi dalam sepekan, karena rumor Eropa mungkin akan memasuki resesi. Apalagi, terjadi perdebatan di antara negara Uni Eropa dalam pembicaraan soal rencana embargo minyak Iran.

IHSG Turun 17 Poin Kena Aksi Ambil Untung

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 17 poin terkena aksi ambil untung setelah sempat naik tinggi hingga level 3.950. Saham-saham lapis dua banyak dilepas.

Membuka perdagangan, IHSG menipis 8,551 poin (0,22%) ke level 3.930,291, ketinggalan penguatan bursa Asia. Investor masih menunggu keluarnya laporan kinerja emiten tahun 2011.

Tak lama setelah pembukaan, indeks langsung menanjak ke posisi tertingginya di 3.954,856 poin akibat aksi beli. Namun, aksi ambil untung langsung terjadi saat indeks sudah naik tinggi.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (11/1/2012), IHSG melemah 17,779 poin (0,45%) ke level 3.921,063. Sementara Indeks LQ 45 turun 2,564 poin (0,37%) ke level 694,946.

Sektor agribisnis dan industri dasar menjadi penopang jatuhnya bursa. Namun sayang, koreksi yang terjadi di delapan sektor memaksa indeks jatuh ke zona merah.

Investor fokus pada proses pemulihan ekonomi di AS dan kinerja emiten sambil menunggu penyelesaian krisis utang Eropa. Pelaku pasar juga menanti hasil lelang obligasi Italia dan Spanyol yang pasti mempengaruhi pasar.

Aksi ambil untung banyak dilakukan investor lokal. Sementara investor asing masih terus menempatkan dana di pasar modal dengan pembelian bersih.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 70.160 kali pada volume 5,186 juta lot saham senilai Rp 2 triliun. Sebanyak 79 saham naik, sisanya 133 saham turun, dan 118 saham stagnan.

Meski data ekonominya membaik, pasar saham China justru melemah. Padahal, kebanyakan bursa-bursa di regional masih mampu bertahan di jalur hijau meski dengan penguatan yang tipis.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 9,59 poin (0,42%) ke level 2.276,15.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 16,57 poin (0,09%) ke level 19.020,85.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 17,87 poin (0,21%) ke level 8.440,13.
  • Indeks Straits Times naik 8,14 poin (0,30%) ke level 2.727,97.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 9.000 ke Rp 384.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 3.750 ke Rp 44.000, Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 134.000, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 40.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.100 ke Rp 11.150, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 60.750, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 575 ke Rp 3.025, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 450 ke Rp 76.500.

(ang/qom)

Asing Net Buy, IHSG Sesi I Berakhir Turun 0,34%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Rabu (11/1) IHSG ditutup masih turun 0,34% ke level 3.925,07.

Penurunan indeks siang ini masih disebabkan aksi profit taking investor lokal mengingat kenaikan indeks yang dianggap sudah terlalu tinggi di tengah kekhawatiran investor terhadap penyelesaian utang zona euro.

Sementara di Asia siang ini saham mixed, di mana Shanghai turun 0,42%, sementara Hang Seng naik 0,09%, Nikkei naik 0,19%, STI naik 0,35%, Seoul naik 0,01%.

Bursa Eropa dan AS ditutup menguat cukup signifikan semalam terutama bursa Eropa sekitar 2% memfaktorkan rilis kinerja Alcoa Inc. yang in-line dengan ekspektasi dan spekulasi China akan melakukan pelonggaran ekonomi setelah mengalami penurunan impor di bulan Desember.

Sebanyak 133 saham mengalami penurunan siang ini, 79 saham naik, dan 120 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 0,21% ke level 695,98, sementara JII turun 0,48% ke level 556,41.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,9 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,75 miliar. Namun, asing masih berada di pasar hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp218,77 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah DSSA yang turun 8,97%, GGRM turun 1,13%, EMTK turun 15,97%, ASII turun 0,58%, UNTR turun 1,59%, dan UNVR turun 1,26%.

Pilih Saham Belum Capai All Time High

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore, IHSG diprediksi fluktuatif-menguat. Pilihlah saham-saham yang belum mencapai level tertingginya sepanjang sejarah di sektor tambang dan bank.

Pada sesi pertama perdagangan Rabu (11/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 13,77 poin (0,35 %) ke level 3.925,068. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,56 poin (0,37%) ke angka 694,946.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,9 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 2,5 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,7 triliun di pasar regular dari total Rp2 triliun dan frekuensi 70.144 kali.

Sebanyak 82 saham menguat, sedangkan 132 saham melemah dan 116 saham stagnan. Penguatan indeks juga diwarnai aksi beli dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp218,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp922,3 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp703,6 miliar.

Mayoritas sektor saham, saham sektor perdagangan memimpin pelemahan 1,80%, disusul konsumsi 0,97%, properti 0,91%, aneka industri 0,49%, manufaktur 0,45%, infrastruktur 0,32%, pertambangan 0,12% dan keuangan 0,02%. Hanya sektor perkebunan yang menguat 0,04% dan industri dasar 0,42%.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan fluktuatif cenderung menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.875 dan resistance 3.975,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/1).

Cece berkeyakinan, indeks akan fluktuatif hari ini. Tapi, jika bursa Asia tetap bertahan pada teritori positif, IHSG pun akan mengikutinya dan pada akhirnya akan ditutup pada teritori positif. “Potensi penguatan indeks hari ini, juga apablia bursa Eropa dibuka siang ini di zona positif,” ujarnya.

Dia menjelaskan, koreksi IHSG jelang penutupan sesi pertama, merupakan antisipasi pasar atas penerbitan obligasi Spanyol dan Italia besok, Kamis (12/1). “Karena itu, pasar sangat hati-hati dalam bertransaksi,” timpalnya.

Padahal, bursa saham Eropa semalam menguat tajam dan disusul dengan positifnya pergerakan bursa Dow Jones. “Begitu juga dengan pergerakan bursa Asia meskipun beberapa hanya menguat tipis. Hanya bursa China dan IHSG yang turun,” imbuhnya.

Di sisi lain, koreksi indeks pada sesi pertama juga berkaitan dengan rally-nya IHSG pada perdagangan kemarin. Karena itu, ada beberapa saham yang jenuh beli dan terkena profit taking. Sebab, saham-saham tersebut sudah mencapai level all time high-nya terutama saham-saham yang berkapitalisasi besar.

Antara lain, PT United Tractor (UNTR), PT Bukit Asam (PTBA), PT Gudang Garam (GGRM), PT Unilever Indonesia (UNVR), PT HM Sampoerna (HMSP) dan PT Astra Internasional (ASII). “Saham-saham tersebut tampak, dilanda profit taking sehingga saham domestik secara umum bergerak minus pada sesi pertama,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah yang belum naik dan belum memecahkan level tertingginya di sektor pertambangan dan sektor perbankan. Di antaranya, PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Timah (TINS), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut,” imbuh Cece.

120 saham rontok, IHSG tumbang 0,45% di sesi pagi

JAKARTA. Meski sempat menguat di awal perdagangan, namun, akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyerah di akhir sesi perdagangan pagi. Indeks tergelincir 0,45% ke level 3.921,063.

Koreksi 120 saham menumbangkan indeks. Di akhir sesi pagi, hanya 76 saham yang berhasil menguat, sedangkan 109 saham lainnya masih stagnan.

Delapan sektor saham berguguran, dengan penurunan terdalam pada sektor perdagangan yaitu 1,80%. Diikuti, sektor barang konsumsi yang jatuh 0,97%, juga sektor konstruksi yang melemah 0,92%. Adapun, dua sektor yang masih bertahan, yaitu sektor industri dasar yang naik 0,42%, dan sektor perkebunan yang reli tipis 0,05%.

Saham Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang rontok 15,97% ke posisi Rp 3.025, terdepak ke deretan teratas top losers, siang ini. Diikuti, saham Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang jatuh 8,98% ke Rp 11.150, juga saham Sat Nusapersada Tbk (PTSN) yang tumbang 7,78% ke Rp 83.

Sedangkan, beberapa saham yang berhasil menempati deretan top gainers, yaitu saham Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) yang maju 15,53% ke Rp 1.190. Disusul, saham Royal Oak Development Tbk (RODA) yang reli 14,29% ke Rp 240, dan saham Myoh Technology Tbk (MYOH) yang naik 12,95% ke Rp 1.570.

Transaksi di sesi pertama melibatkan sekitar 2,593 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2 triliun.

BI Rate Turun, Pilih Saham Sensitif Suku Bunga!

INILAH.COM, Jakarta – IHSG Rabu (11/1) diprediksi naik seiring positifnya kinerja keuangan emiten di AS dan ekspektasi penurunan BI rate. Saham sensitif suku bunga dapat rekomendasi positif.

Pada perdagangan Selasa (10/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 49,77 poin (1,28%) ke level 3.938,842 dengan intraday tertinggi 3.941,311 dan terendah 3.886,87. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 9,71 poin (1,41%) ke angka 697,51.

Vice President dan Senior Technical Analyst PT Samuel Securities Muhammad Al Fatih mengatakan, potensi penguatan indeks saham domestik hari ini salah satunya masih dipicu oleh data-data ekonomi AS dan laporan keuangan di Wall Street yang positif. “Saya perkirakan, market kita memiliki support di level 3.900 dan resistance 4.050, lalu resistance kedua di level 4.110,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (10/1) malam.

Karena itu, lanjutnya, hingga kemarin, market regional termasuk IHSG merespon positif. Pasar sekrang tinggal mencermati perkembangan dari krisis utang di Eropa. “Tapi, meski ada kecenderungan volatile, IHSG Rabu (11/1) ini cenderung menguat,” ujarnya.

Penguatan indeks, juga terutama karena sentiment positif dari ekspektasi pasar soal penurunan BI rate sebesar 25 basis poin ke level 5,75% pada Kamis (12/1), besok. “Jadi, faktor BI rate juga menentukan pergerakan IHSG selain faktor-faktor regional,” timpal Alfatih.

Karena itu, lanjutnya, sektor saham yang sensitif terhadap suku bunga itulah yang akan mengalami pergerakan berarti seperti perbankan, konsumsi, properti, semen dan otomotif. “Tapi, untuk otomotif perlu dicermati juga karena harga sahamnya saat ini, seperti PT Astra Internasional (ASII) sudah cukup tinggi,” tandas dia.

Menurutnya, jika kondisi bursa regional positif, pemangkasan suku bunga itu akan terus mendorong penguatan indeks domestik. “Dengan posisi bursa regional yang positif pada Selasa (10/1) memang bobot sentimen negatif dari Eropa berkurang,” tuturnya.

Namun demikian, Alfatih tidak memungkiri, laju IHSG akan tetap terpengaruh oleh perkembangan krisis utang di Eropa hingga dua kuartal ke depan. “Sebab, jalan keluar bagi krisis utang Eropa tidaklah mudah apalagi dalam jangka pendek,” ucap Alfatih.

Karena itu, meski IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya Rabu ini, saat pengumuman BI rate, menurutnya, pelaku pasar harus siap-siap untuk merealisasikan keuntungan jangka pendek. “Sebab, konsensus mengatakan, BI rate berpeluang turun 25 basis poin,” paparnya.

Jika itu yang terjadi, kata dia, market akan kembali bergerak mendatar. Sebab, angka pemangkasan BI rate tersebut sesuai dengan ekspektasi sehingga pasar cenderung profit taking. “Tapi, jika penurunan BI rate sebesar 50 basis poin ke level 5,5%, IHSG bisa terus melanjutkan penguatannya ke level-level resistance tadi,” ungkap dia.

Jika ini yang terjadi, cukup membuat pasar percaya diri untuk tetap dalam posisi hold. Sebab, indeks berpeluang menguat hingga Jumat (13/1). Tapi, jika BI rate hanya dipangkas 25 basis poin, setelah indeks mencapai 4.000 bersiaplah profit taking.

Di atas semua itu, Alfatih mengingatkan, situasi krisis Eropa dan nilai tukar rupiah tetap harus dicermati. “Sebab, bagaimanapun kedua faktor itu akan mempengaruhi pola-pola pergerakan IHSG,” imbuhnya.

Bursa Asia lanjut reli dipicu optimisme terhadap AS

Bursa Asia lanjut reli dipicu optimisme terhadap AS
TOKYO. Pasar saham Asia melanjutkan reli hari ketiga. Indeks acuan regional, MSCI Asia Pasifik pun maju ke level penutupan tertinggi dalam sepekan setelah naik 0,2% menjadi 116,29 pada pukul 9.40 di Tokyo.

Sementara, indeks Nikkei menguat 0,10% ke 8.430,52, dan indeks S&P/ASX 200 maju 1,1% ke 4.198,10.

Mayoritas bursa regional melaju, karena optimisme terhadap perekonomian AS. Pekan lalu, data pertumbuhan manufaktur mulai dari Cina hingga AS positif, sehingga memacu keyakinan terhadap perekonomian global. Kemarin, Departemen Tenaga Kerja AS pun melaporkan adanya penambahan sebanyak 4,150 juta pekerja sepanjang November, lebih besar dari bulan sebelumnya yang hanya 107.000 pekerja.

Sentimen ini menutupi sentimen negatif peringatan dari Fitch Ratings atas kemungkinkan downgrade peringkat utang Italia.

Stephen Halmarick dari Colonial First State Global Asset Management menyebut, ada sinyal lebih positif terutama pada lapangan kerja dan belanja konsumen di AS. "Tahun ini, prospek pertumbuhan di AS itu moderat, dan itu lebih baik daripada Eropa yang diekspektasi akan berada dalam resesi," ujarnya, di Sydney.

January Effect Bertaji Bagi Reksadana Saham

INILAH.COM, Jakarta - Momentum January Effect 2012 diprediksi tak terlalu bertaji dibandingkan window dressing. Karena itu, untuk mendapatkan return yang optimal belum tentu berhasil.

Analis Infovesta Utama, Edbert Suryajaya mengatakan, pada Januari memang ada momentum January Effect yang diharapkan IHSG bisa positif. Tapi menurutnya, dalam 10 tahun terakhir reksadana saham tidak 100% naik pada Januari.

Kondisi ini, lanjutnya, berbeda dengan Desember saat IHSG memiliki momentum window dressing. Reksadana saham 100% mengalami kenaikan dalam 10 tahun terakhir. “Jadi, untuk Januari, kita tidak punya kesimpulan reksadana saham sekuat Desember,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta.

Menurutnya, pada peluang kenaikan reksadana saham pada Januari antara 40% (peluang turun) dan 60% (peluang naik) atau 30% (peluang turun) dan 70% (peluang naik). “Tapi, intinya, peluang kenaikan reksadana saham pada Januari di bawah 80%,” ujarnya.

Karena itu, Edbert menegaskan, kalau investor mengandalkan January Effect untuk mendapatkan return yang optimal pada reksadana saham, belum tentu berhasil. “Sebab, secara rata-rata ada produk reksadana yang naik dan ada yang turun,” papar Edbert.

Dia memaparkan, pada Januari 2011, kinerja reksadana saham negatif. Diukur dari data 30 Desember 2010 hingga akhir Januari 2011, IHSG turun (-7,95%). Tapi, untuk rata-rata reksadana saham justru minus lebih besar, -9,33%. “Ini merupakan penurunan yang signifikan. Jadi, January Effect untuk reksadana saham belum tentu terjadi,” timpalnya.

Untuk Januari 2012 pun, Edbert memperkirakan, punya kemungkinan seperti Januari 2011. Pasalnya, kecemasan pasar yang terjadi awal tahun lalu atas krisis Eropa, masih terbawa ke 2012. “Karena itu, jika mau masuk pada reksadana saham pada Januari harus betul-betul selektif,” ucap dia.

Berbeda dengan Desember di mana investor tinggal tutup mata untuk memilih reksadana saham, karena sudah dipastikan naik. Sebab, semua produk reksadana saham bisa naik. Menurutnya, rata-rata kenaikan gain pada reksadana saham dalam 10 tahun terakhir sebesar 5% dengan terendah 2% dan tertinggi 8% pada Desember.

Pada Desember 2011, saat IHSG tumbuh 2,88%, indeks 80 produk reksadana saham tumbuh 3,66% alias lebih tinggi dari indeks saham. “Jadi, secara historis, penguatan reksadana saham selalu terjadi saat momentum window dressing dibandingkan momentum January Effect,” tandas Edbert.

Meski begitu, Edbert berpesan, investor tak perlu takut untuk investasi reksadana saham pada Januari. “Sebab, tetap ada reksadana saham yang potensial naik pada Januari. Tetap ada pilihan reksadana saham yang potensial positif,” imbuhnya. [mdr]

Wall Street Menguat Ditopang Saham Bank

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup positif pada perdagangan Selasa (10/1) didorong dari saham material setelah kenaikan prediksi Alcoa dan penguatan saham bank.

Indeks Dow Jones naik 69,78 poin atau 0,56% ke level 12.462,47. Indeks S&P 500 naik 11,38 poin atau 0,89% ke level 1.292,08. Indeks Nasdaq naik 25,94 poin atau 0,97% ke level 2.702,50.

Saham Alcoa Inc melaporkan pendapatan melebihi perkiraan pada Senin lalu. Hal itu mendorong outlook positif untuk industri aluminium. Saham Alcoa naik ke level US$9,44. Meski begitu, data menunjukkan impor tembaga oleh Cina mendorong sektor tersebut. Sektor saham material memimpin indeks S&P 500 dengan keuntungan 1,8%.

Bursa saham Amerika Serikat melanjutkan penguatan dari situasi zona euro memburuk. Data ekonomi dan optimisme pendapatan perusahaan Amerika Serikat naik mendorong saham ke level lebih baik pada awal tahun.

"Investor masih fokus pada Eropa tetapi tidak sebesar perhatian mereka pada November," ujar Jonathan Corpina, Head of NYSE Floor Operations for Meridian Equity Partners, seperti dikutip daari yahoofinance.com.

Fokus tersebut berubah cepat. Kunci utama pada minggu ini adalah obligasi Spanyol dan Italia. Corpina menambahkan, secara historis laporan keuangan dapat mendorong indeks saham naik tetapi jangan melupakan apa yang terjadi di Eropa.

Sektor saham industri dan material ditutup positif, dan sebagai pencetak untung terbesar. Saham Caterpillar Inc naik 3% ke level US$99,96. Saham perbankan naik didorong indeks KBW naik mendekati 9% sepanjang tahun ini. Indeks KBW naik 1,9% pada Selasa.

Saham JP Morgan naik 2,1% ke level US$36,05. Sementara itu, Fitch menyatakan, tidak akan memotong credit rating Perancis AAA pada tahun ini. Tetapi Perancis under review seperti Italia dan Spanyol yang dapat diturunkan 1-2 notches.

Harga tembaga naik 3,1%. Performa ini terbaik sejak November setelah Cina melaporkan impor tembaga mengalami kenaikan. Indeks CBOE Volatility turun 2,9% ke level 20,46. VIX turun 11,6% sepanjang 2012.

Volume perdagangan saham sekitar 7,02 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq dari rata-rata harian sekitar 6,7 miliar saham. [hid]

Momen Krusial Eropa, Rupiah Bakal Lunglai

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/1) diprediksi melemah. Pasar mengantisipasi momen krusial di Eropa.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini salah satunya karena momentum menjelang even krusial di Eropa Kamis (12/1).

Pasalnya, kata Firman, besok merupakan hari lelang obligasi Italia dan Spanyol dan juga pengumuman penetapan suku bunga acuan dari European Central Bank (ECB) yang diperkirakan bakal melongarkan moneternya lebih lanjut. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 9.100-9.210 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjut Firman, belum adanya perbaikan kondisi yang signifikan di Eropa dan statemen dari petinggi Bank Sentral AS, Fed semalam masih mengurangi kemungkinan berlakunya Quantitative Easing oleh Federal Reserve. "Itu juga jadi tekanan bagi euro dan akan berimbas negatif ke rupiah," tuturnya.

Apalagi, lanjut Firman, statemen dari lembaga pemeringkat Fitch terbaru, yang menyatakan Italia berpotensi akan di-down grade. "Karena itu, rupiah cenderung melemah," tandas Firman.

Tapi, kata dia, pelemahan rupiah akan tertahan pada akhir sesi seiring intervensi dari Bank Indonesia (BI). "Sebab, BI tampak tidak ingin rupiah melemah di atas 9.200. Walaupun, secara umum kecenderungan rupiah adalah pelemahan," imbuhnya. Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (10/1) ditutup stagnan pada level 9.140/9.170 per dolar AS.

Konflik Iran picu minyak mendekati level tertinggi dalam sepekan

Konflik Iran picu minyak mendekati level tertinggi dalam sepekan
SYDNEY. Isu konflik Timur Tengah memicu minyak mentah rebound untuk pertama kali dalam empat hari terakhir. Minyak pun mendekati level tertinggi dalam sepekan. Ketegangan yang kian meningkat antara negara Barat dan Iran menimbulkan kekhawatiran pasokan minyak global mungkin terganggu.

Kontrak minyak untuk pengiriman Februari maju 0,9% ke posisi US$ 102,24 per barel di New York, dan bergerak tipis ke US$ 102.31 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 10.38 waktu Sydney.

Sementara, minyak Brent untuk pengiriman Februari reli 0,7% menjadi US$ 113,28 per barel di ICE Futures Europe, di London, kemarin.

Kontrak minyak maju setelah Uni Eropa siap menggelar pertemuan untuk membahas embargo minyak terhadap Iran. Pasalnya, Iran telah melakukan langkah lanjutan dalam program nuklirnya. Kemarin, Badan Energi Atom Internasional melaporkan, Iran memulai pengayaan uranium di sebuah situs nuklir. Langkah ini memicu kecaman dari AS dan Perancis, dan dapat mempercepat pengenaan sanksi.,

Emas hitam kian menguat, setelah bursa saham AS dan Eropa ditutup menguat, seiring naiknya kepercayaan bisnis di Perancis. Apalagi, China diperkirakan akan memacu pertumbuhan ekonominya. Faktor ini mengangkat optimisme terhadap perekonomian.

Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research menyebut, trader tidak mungkin menjual minyak, jika ada potensi terjadinya konflik. "Orang-orang pun merasa perekonomian sedikit lebih baik," ujarnya.

"Kami memperkirakan kenaikan minimal US$ 10 per barel, jika tidak lebih. Konflik Iran menjadi risiko utang yang bisa mendogkrak harga minyak," imbuh Phil Flynn, analis PFGBest, di Chicago.

IHSG Bisa Menguat Meski Terbatas

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melesat hingga 49 poin. Banjir dana-dana asing lebih dari setengah triliun rupiah mendorong IHSG hingga menembus lagi level 3.900.

Pada perdagangan, Selasa (10/1/2012), IHSG ditutup melesat 49,770 poin (1,28%) ke level 3.938,842. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 9,705 poin (1,41%) ke level 697,510.

Penguatan bursa-bursa utama dunia yang masih berlanjut akan kembali menginspirasi pergerakan IHSG. Pada perdagangan Rabu (11/1/2012), IHSG diprediksi kembali bergerak menguat meski terbatas.

Bursa Wall Street kemarin ditutup menguat ke titik tertingginya dalam 5 bulan terakhir. Saham-saham material memimpin penguatan setelah Alcoa mengumumkan laporan keuangan. Saham-saham perbankan juga ikut menguat.

Pada perdagangan Selasa (10/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 69,78 poin (0,56%) ke level 12.462,47. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 11,38 poin (0,89%) ke level 1.292,08 dan Nasdaq menguat 25,94 poin (0,97%) ke level 2.702,50.

Bursa-bursa regional juga langsung ikut menguat. Berikut posisi sejumlah bursa regional Rabu pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat tipis 29,21 poin (0,35%) ke level 8.451,47.
  • Indeks KOSPI naik tipis 4,03 poin (0,22%) ke level 1.857,22.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin ditutup menguat cukup signifikan didorong oleh naiknya bursa regional Asia dan Eropa. Menguatnya bursa regional ditopang oleh ekspektasi baiknya data makro ekonomi dan musim laporan keuangan di Wall Street. Positifnya indeks diperkirakan masih akan dapat berlanjut pada hari ini. Kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.890-3.977.

eTrading Securities:
Secara teknikal, IHSG pada perdagangan Selasa (10/1) berhasil bergerak menguat dengan candlestick membentuk Bullish Marubozu dengan volume di atas rata-rata 20 harinya mengindikasikan besarnya tekanan jual. Indikator stochastic berpotensi membentuk golden cross di area overbought sementara RSI bergerak uptend di area overbought. Pada perdagangan Rabu (11/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3897-3978 dengan kecenderungan melanjutkan penguatannya. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l BBNI, TINS, dan INDF.

(qom/qom)

Inilah Daftar Saham Pilihan Rabu (11/1)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (11/1) berportensi bullish lagi di kisaran 3.899-4.025.

Demikian diungkapkan analis saham AM Capital, Andre Mahardika, kemarin. Saat ini, IHSG memiliki soft support di 3.925 dan soft resisten di 3.965. Secara teknikal IHSG kembali mengkonfirmasi bullish karena berhasil menembus soft support. Indikasi IHSG masih akan melanjutkan kenaikan pada resistence berikutnya.

Dari sthocastic, IHSG mengkonfirmasi bullish kembali pada jangka pendek pada area jenuh beli. Dari DMI, pada Trend D+ dan D- IHSG masih mengkonfirmasi bullish lanjutan dimana adanya tekanan beli yg lebih besar dari tekanan jualDari William R%, IHSG mengkonfirmasi bullish terbatas di area jenuh beli. Dari MACD, IHSG mengkonfirmasi bullish jangka menengah.

"Saya menyimpulkan Bahwa IHSG masih akan berpotensi bullish lanjutan mendekati resistence selanjutnya," jelasnya.

IHSG menguat 49,7 poin atau 1,2% ke 3.938,84 pada perdagangan Selasa (10/1). Volume perdagangan mencapai 7,7 miliar saham senilai Rp5,6 triliun. IHSG mengalami net foreign buy hingga Rp562,5 miliar.

Andre merekomendasikan saham TINS dengan strategi akumulasi beli. Saham TINS disarankan beli di 1.680 dan jual di 1.750-1.850 dengan stop loss di 1.660. Secara teknikal saham TINS mulai mengkonfirmasi awal bullish teknikal jangka pendek dan ada indikasi melanjutkan kenaikan secara bertahap. Saham TINS rekomendasi akumulasi untuk jangka menengah.

Saham WINS dengan strategi trading buy. Saham WINS disarankan beli di 325 dan jual di 340-355 dengan stop loss di 310. Secara teknikal saham WINS masih akan berpotensi bullish kembali untuk jangka pendek.

"Saya menyimpulkan saham wins boleh lakukan trading buy jangka pendek. Lakukan aksi profit taking di harga 340-355 dan disiplin stop loss," katanya.

Sementara pengamat pasar modal, Jeremiah Rio Rizaldi menyarankan saham ENRG beli dengan stop loss di 192. Saham ini berpotensi menutup gap 220-235. Dengan target penguatan selanjutnya di 245. MACD yang meningkat menunjukkan saham ini bergerak positif.

Untuk saham AALI diperkirakan akan menguji resisten psikologis MA200 di level 22.100 dengan strategi beli juga breakout. Jika level ini berhasil dilampaui, AALI berpeluang besar melanjutkan kenaikan level tertinggi sebelumnya di 22.950 yang juga merupakan resisten dari pola Inverted Head & Shoulder.

Sementara saham BUMI berpeluang ke level 3.000 lagi dengan strategi speculative buy dan stop loss di 2.275. Secara konsisten saham ini mengalami penguatan menuju resisten kuatnya di 2.500. Kemampuan BUMI untuk menembus 2.500 akan membuka peluang penguatan lanjutan menuju 3.050 dengan minor target 2.700. MACD yang meningkat menunjukkan saham ini bergerak positif.

BI Rate Turun 50 Basis Pon, Market Pede

INILAH.COM, Jakarta – Jika BI rate dipangkas 25 basis poin, indeks cenderung dilanda profit taking. Sebab, angka itu sesuai ekspektasi. Jika turun 50 basis poin, IHSG bakal melaju hingga akhir pekan.

Vice President dan Senior Technical Analyst PT Samuel Securities Muhammad Alfatih mengatakan, jika penurunan BI rate sebesar 50 basis poin ke level 5,5% pada Kamis (12/1), IHSG diprediksi bisa terus melanjutkan penguatannya ke level-level resistance 4.050-4.110. Jika ini yang terjadi, cukup membuat pasar percaya diri untuk tetap dalam posisi hold.

Pasalnya, indeks berpeluang menguat hingga Jumat (13/1), akhir pekan ini. Tapi, jika BI rate hanya dipangkas 25 basis poin, setelah indeks mencapai 4.000 bersiaplah profit taking. “Meski begitu, situasi krisis Eropa dan nilai tukar rupiah tetap harus dicermati. Sebab, bagaimanapun kedua faktor itu akan mempengaruhi pola-pola pergerakan IHSG,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (10/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 49,77 poin (1,28%) ke level 3.938,842 dengan intraday tertinggi 3.941,311 dan terendah 3.886,87. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 9,71 poin (1,41%) ke angka 697,51. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG menguat 1,28% ke level 3.938,84. Bagaimana Anda melihat arah market berikutnya?
Rabu (11/1) ini berpotensi menguat. Salah satunya masih dipicu oleh data-data ekonomi AS dan laporan keuangan di Wall Street yang positif. Karena itu, hingga kemarin, market regional termasuk IHSG merespon positif. Pasar sekrang tinggal mencermati perkembangan dari krisis utang di Eropa. Tapi, meski ada kecenderungan volatile, IHSG Rabu ini cenderung menguat.

Level support dan resistance-nya?
Saya perkirakan, market kita memiliki support di level 3.900 dan resistance 4.050, lalu resistance kedua di level 4.110.

Bagaimana dengan sentiment dalam negeri?
Ya. Penguatan indeks, juga terutama karena sentiment positif dari ekspektasi pasar soal penurunan BI rate sebesar 25 basis poin ke level 5,75% pada Kamis (12/1), besok. Jadi, faktor BI rate juga menentukan pergerakan IHSG selain faktor-faktor regional.

Karena itu, sektor saham yang sensitif terhadap suku bunga itulah yang akan mengalami pergerakan berarti seperti perbankan, konsumsi, properti, semen dan otomotif. Tapi, untuk otomotif perlu dicermati juga karena harga sahamnya saat ini, seperti PT Astra Internasional (ASII) sudah cukup tinggi. Jika kondisi bursa regional positif, pemangkasan suku bunga itu akan terus mendorong penguatan indeks domestik.

Krisis utang Eropa bagaimana?
Dengan posisi bursa regional yang positif pada Selasa (10/1), memang bobot sentimen negatif dari Eropa berkurang. Tapi, tidak dipungkiri, laju IHSG akan tetap terpengaruh oleh perkembangan krisis utang di Eropa bahkan hingga dua kuartal ke depan. Sebab, jalan keluar bagi krisis utang Eropa tidaklah mudah apalagi dalam jangka pendek.

Kalau begitu, bagaimana strategi trading-nya?
IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya Rabu ini. Saat pengumuman BI rate besok, pelaku pasar harus siap-siap untuk merealisasikan keuntungan jangka pendek. Sebab, konsensus mengatakan, BI rate berpeluang turun 25 basis poin. Jika itu yang terjadi, market akan kembali bergerak mendatar. Sebab, angka pemangkasan BI rate tersebut sesuai dengan ekspektasi sehingga pasar cenderung profit taking.

Bagaimana jika BI rate secara tak terduga dipangkas 50 basis poin?
Jika penurunan BI rate sebesar 50 basis poin ke level 5,5%, IHSG bisa terus melanjutkan penguatannya ke level-level resistance tadi. Jika ini yang terjadi, cukup membuat pasar percaya diri untuk tetap dalam posisi hold. Sebab, indeks berpeluang menguat hingga Jumat (13/1). Tapi, jika BI rate hanya dipangkas 25 basis poin, setelah indeks mencapai 4.000 bersiaplah profit taking.

Meski begitu, situasi krisis Eropa dan nilai tukar rupiah tetap harus dicermati. Sebab, bagaimanapun kedua faktor itu akan mempengaruhi pola-pola pergerakan IHSG.

Wall Street ditutup menguat di tengah spekulasi China memacu pertumbuhan

Wall Street ditutup menguat di tengah spekulasi China memacu pertumbuhan
NEW YORK. Bursa Wall Street pada perdagangan Selasa (10/1) ditutup menguat. Kenaikan saham-saham mengantar indeks Standard & Poor’s 500 ke level tertinggi sejak Juli 2011 di tengah kemungkinan bahwa China akan memacu pertumbuhan ekonomi.

Indeks S&P 500 naik 0,9% menjadi 1.291,96. Kenaikan ini merupakan level tertinggi sejak 29 Juli 2011, atau seminggu sebelum S&P memangkas peringkat kredit AAA Amerika Serikat (AS). Sementara indeks Dow Jones naik 68,65 poin atau 0,55% ke level 12.461,34. Sedagkan indeks Nasdaq Composite menguat 0,95% ke posisi 2.702,01.

Kenaikan bursa Wall Street didorong oleh penguatan saham-saham bahan material seperti saham perusahaan aluminium Alcoa Inc dan saham-saham perbankan.

Pasar saham di Amerika kembali bergerak naik

Pasar saham di Amerika kembali bergerak naik
LONDON. Pasar saham dan komoditi kembali merangkak naik untuk hari ketiga, menyusul spekulasi atas aksi China yang akan kembali memacu pertumbuhan ekonominya.

Indeks MSCI All Country naik 1,2% pada pukul 9.30 di New York. Sementara indeks S&P 500 naik 0,67% dipicu oleh optimisme akan kenaikan pendapatan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Para investor rupanya bersemangat melihat laporan keuangan Alcoa, perusahaan aluminum di Amerika yang juga pertama kali mengeluarkan laporan keuangannya di antara perusahaan-perusahaan yang ada di dalam jajaran Dow Jones Industrial Average.

“Sentimen pasar membaik sejalan dengan musim laporan keuangan tiba,” tutur Anita Paluch Senior trader di Gekko Global Markets Ltd di London. Menurutnya, ini bisa sedikit mengalihkan perhatian pasar dari berbagai kesulitan yang dihadapi perekonomian di Eropa.
Sementara mata uang Euro kembali menguat 0,2% untuk menjadi USD 1,2786 per euro. Di sisi lain US Dolar melemah ke hampir semua mata uang, termasuk Euro, Dolar Selandia Baru dan Dolar Australia.

Yield obligasi Amerika dengan tenor 10 tahun juga naik 3 basis poin untuk menjadi 1,99%. Rencananya pemerintah Amerika akan menjual US$32 miliar obligasi dengan tenor 3 tahun minggu ini, yang pertama kalinya untuk rencana 3 kali lelang obligasi dengan nilai total US$ 66 miliar.
Di Eropa yield obligasi Belanda dengan tenor 10 tahun juga meningkat 2 basis poin menjadi 2,25%.

Wall Street Tertinggi dalam 5 Bulan

New York - Indeks saham di bursa Wall Street menguat ke titik tertingginya dalam 5 bulan terakhir. Saham-saham material memimpin penguatan setelah Alcoa mengumumkan laporan keuangan. Saham-saham perbankan juga ikut menguat.

Alcoa sebelumnya mengumumkan pendapatan yang melebihi ekspektasi dan memberikan outlook mencerahkan untuk industri aluminium. Saham Alcoa tercatat naik hingga 1% ke level US$ 9,44. Indeks sektor material GSPM tercatat naik 1,8%.

Saham-saham di bursa AS ini terus menguat di tengah kekhawatiran seputar krisis di Eropa. Investor terus terdorong oleh laporan ekonomi dan juga optimisme membaiknya perekonomian AS. Musim laporan keuangan juga terus mendorong kenaikan saham-saham.

"Investor masih fokus pada Eropa, namun tidak terlalu banyak memperhitungkan jika dibandingkan November lalu," ujar Jonathan Corpina, kepala perdagangan di NYSE dari Meridian Equity Partners seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/1/2012).

Namun fokus ini kemungkinan bisa berbalik cepat. Dua lelang surat berharga di Eropa yakni Italia dan Spanyol pada pekan ini akan menjadi fokus investor. Lelang itu akan menjadi panduan tentang seberapa khawatir investor terhadap kondisi di Eropa.

Pada perdagangan Selasa (10/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 69,78 poin (0,56%) ke level 12.462,47. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 11,38 poin (0,89%) ke level 1.292,08 dan Nasdaq menguat 25,94 poin (0,97%) ke level 2.702,50.

"Secara historis, musim laporan keuangan telah membantu pasar beralih menguat, jadi mari angkat topi untuk ini sejenak, tapi jangan lupa tentang apa yang terjadi di Eropa," imbuh Corpina mengingatkan.

Selain Alcoa, saham material dan industri yang naik adalah Caterpillar Inc. Saham produsen alat berat itu naik 3% menjadi US$ 99,96 dan membawa indeks Dow Jones menguat. Saham perbankan juga naik dengan indeks bank KBW naik 1,9%.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan transaksi mencapai 7,02 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian yang sebanyak 6,7 miliar lembar saham.

(qom/qom)