Sabtu, 14 Mei 2011

Investor Hati-Hati, Harga Minyak Mulai Stabil

Ilustrasi
LONDON - Menutup akhir pekan ini, harga minyak cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya dimana harga minyak meningkat sekira dua persen.

Hal ini diakibatkan para pelaku pasar cenderung berhati-hati akan dampak yang diakibatkan oleh banjirnya Sungai Missisipi sepanjang pekan ini yang dapat berpengaruh pada beberapa kilang di kawasan Tenggara.

Sebagian besar kilang dikawasan negara-negara Teluk tentu berharap untuk tidak terkena imbas akibat banjir tersebut. Beberapa diantara kilang tersebut telah menyiapkan berbagai antisipasi guna untuk mengantisipasi bencana banjir tersebut dengan menyediakan karung pasir lalu menyiapkan peralatan dan tindakan darurat untuk mengatasi hal tersebut.

Kendati demikian, satu kilang yang berada di Baton Rouge, Long Angeles yang dijalankan oleh ALon USA Energy Inc, berencana untuk menutup kilangnya jika insinyur federal membuka katup besar akhir pekan ini untuk mengalihkan banjir dari Baton Rouge dan New Orleans.

Seperti dilansir dari situs Asociated Pers (AP), Sabtu (14/5/2011), Analis Tradition Energy Addison Armstrong mengatakan banjir itu bisa menghentikan hampir 253 juta kaki kubik produksi gas alam per hari di Louisiana. Sementara menurut analis PFGBest Phil Flynn, ada kekhawatiran bahwa pengiriman minyak mentah dan lalu lintas komersial lainnya di sungai tersebut dapat diperlambat oleh air yang tinggi.
Penundaan dalam mendapatkan bensin dari penyuling untuk grosir telah memberikan kontribusi terhadap harga pompa lebih tinggi di bagian Tenggara dan Midwest.

Harga minyak untuk pengiriman Juni menetap di USD99,65 per barel, naik 68 sen di New York Mercantile Exchange. Selain itu Minyak telah stabil minggu ini, mulai dari USD95 ke USD104 per barel. Hal ini berarti harga minyak naik dua setengah persen selama seminggu setelah kehilangan 15 persen pekan lalu.

Meskipun minggu lalu harga minyak mengalami penurunan , pengguna kendaraan di seluruh negeri membayar hampir sama untuk bensin, dengan rata-rata nasional pada USD3,982 per galon, menurut AAA, Wright Express dan Layanan Informasi Harga Minyak. Pengemudi di 15 negara bagian dan District of Columbia membayar lebih dari USD4 per galon. Harga rata-rata 17,4 sen lebih dari itu sebulan yang lalu dan USD1,092 lebih dari setahun yang lalu.

Sementara itu, berdasarkan data dari Departemen tenaga kerja Amerika Serikat (AS), melaporkan bahwa inflasi pada bulan April naik ke tingkat tertinggi dalam kurun waktu dua tahun yang mengkibatkan konsumen membayar lebih untuk produk gas dan makanan. Ada tanda-tanda bahwa tekanan inflasi mungkin mulai mereda karena harga minyak, jagung, gandum dan komoditas lainnya telah menurun bulan ini.

Pada perdagangan Nymex lainnya di kontrak Juni, minyak pemanas naik 2,85 sen untuk menetap di posisi USD2,9422 per galon, bensin berjangka ditambah 1,05 sen untuk menetap di USD3,0744 per galon dan gas alam naik 5,5 sen untuk menetap di USD4,311 per 1.000 kaki kubik.

Di London, bursa ICE Futures minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar 85 sen menjadi USD113,83 per barel. (nia)
(ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar