Sabtu, 14 Mei 2011

TRAM menjajaki pinjaman bank senilai US$ 90 Juta

TRAM menjajaki pinjaman bank senilai US$ 90 Juta
JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) tengah mencari pinjaman untuk kebutuhan ekspansi. Perusahaan pelayaran ini tengah menjajaki pinjaman senilai US$ 90 juta dari perbankan.

Saat ini, TRAM tengah menjajaki utang ke tiga bank. "Tiga bank yang kami jajaki adalah Bank Mandiri, ICBC dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi," ungkap Adrian E. Sjamsul, Direktur Keuangan TRAM, Jumat (13/5).

Emiten pelayaran ini akan memasukkan pinjaman tersebut dalam belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan itu tahun ini. TRAM menganggarkan capex total US$ 120 juta. Sisa dana capex dialokasikan dari kas internal emiten tersebut.

Capex tersebut akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi kapal. TRAM sendiri berencana menambah enam kapal baru tahun ini, antara lain kapal jenis floating storage & offloading (FSO) dan kapal muatan curah kering.

Maklum, TRAM memang berencana memperluas pasar layanannya. "Penambahan ini untuk kebutuhan masuk ke pasar internasional," kata Adrian. Saat ini, 90% pendapatan TRAM berasal dari pendapatan jasa pengangkutan minyak di pasar lokal.

Adrian mengungkapkan pinjaman dari perbankan juga dialokasikan untuk membeli kapal. Menurut dia, biasanya TRAM menggunakan pinjaman dari satu bank untuk membeli satu unit kapal. "Karena akan lebih mudah, tapi memang bisa juga menggunakan pinjaman dari konsorsium," sebutnya.

Saat ini, TRAM sudah mendapat kontrak penyewaan kapal muatan curah kering dari PT Berau Coal Tbk (BRAU). Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun dengan nilai penyewaan US$ 6 juta.

TRAM juga mendapatkan perpanjangan kontrak FSO dari Medco. "Nilai kontrak selama tiga tahun itu mencapai US$ 22 juta," ujar Adrian. Kontrak itu memiliki opsi perpanjangan dua tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar