Jumat, 14 Oktober 2011

Profit Taking Serang IHSG Akhir Pekan

INILAH.COM, Jakarta – Akhir pekan ini, IHSG terserang profit taking investor. Hal ini ditambah memburuknya bursa regional dan keluarnya dana asing dari bursa domestik.

Pada perdagangan Jumat (14/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 10,704 poin (0,30%) ke level 3.664,680, dengan intraday terendah di 3.658,93 dan tertinggi di 3.688,14. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,362 poin (0,37%) ke level 649,690.

Indeks bergerak fluktuatif di awal perdagangan. Dibuka melemah 0,12% ke level 3.670,86, indeks sempat melesat ke teritori positif ke level 3.688, sebelum akhirnya kembali memerah pada sesi siang di level 3.662. Namun, aksi ambil untung tidak berhasil membebaskan indeks, yang terpaksa ditutup di 3.664.

IHSG akhir pekan ini melemah, seiring layunya bursa regional Asia. Selain itu, IHSG juga telah memasuki area overbought jangka pendek, setelah rebound 12,4% dari level terendahnya pekan lalu. “Hal ini memicu aksi profit taking investor,” ujar Nico Omer Jonckheere dari Valbury Asia Securities.

Sedangkan analis Panin Securities Purwoko Sartono mengatakan, IHSG terkoreksi karena peralihan investor dari saham-saham bluechip ke saham-saham second liner dan third liner. “Variatifnya indeks karena sentimen positifnya sudah berakhir,” katanya.

Bursa AS bergerak relatif melemah semalam seiring koreksi yang terjadi di bursa Eropa dan rilis kinerja JP Morgan yang membukukan penurunan core earnings September 2011.

Sementara lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menurunkan rating empat bank Eropa. Begitu pula dengan lembaga pemeringkat Standard & Poor's Rating Service yang menurunkan peringkat Spanyol 1 noth dari "AA" menjadi "AA-" dengan outlook negatif.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,359 miliar lembar saham, senilai Rp 5,340 triliun dan frekuensi 115,803 kali. Sebanyak 114 saham naik, sisanya 93 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Koreksi bursa didukung aksi jual asing, yang mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp169 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp2,564 triliun dan transaksi beli sebesar Rp2,395 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.850 ke Rp 57.100, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.100 ke Rp 13.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 950 ke Rp 41.550,dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 950 ke Rp 66.950.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Supreme Cable (SCCO) naik Rp 500 ke Rp 2.500, Indospring (INDS) naik Rp 350 ke Rp 3.725, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 350 ke Rp 8.950, dan Central Omega (DKFT) naik Rp 300 ke Rp 2.825.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar