Kamis, 10 November 2011

Dana Asing Kabur Rp 1,1 Triliun, IHSG Jatuh 73 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 73 poin akibat kaburnya dana asing dari lantai bursa dalam jumlah besar. Meski Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan, sentimen positif itu tak kuat mengangkat indeks ke zona hijau.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.015 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.910 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG ambruk 89,078 poin (2,31%) ke level 3.768,285 terseret arus negatif bursa-bursa di Asia. Guncangan krisis Eropa kembali menghajar kepercayaan para pelaku pasar.

Aksi ambil untung langsung marak terjadi sejak dibukanya perdagangan, indeks pun sempat mendarat di level 3.748,087. Baik investor lokal maupun asing berlomba-lomba lepas saham.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 99,443 poin (2,58%) ke level 3.757,920. Maraknya tekanan jual membuat 240 saham di lantai bursa kandas.

Laju pelemahan indeks bisa sedikit melambat setelah BI memangkas BI rate 50 basis poin menjadi 6%. Namun, setelah itu tekanan jual kembali deras terjadi.

Menutup perdagangan, Kamis (10/11/2011), IHSG jatuh 73,482 poin (1,91%) ke level 3.783,881. Sementara Indeks LQ 45 anjlok 15,423 poin (2,24%) ke level 673,863.

Investor masih belum percaya diri selama krisis di Eropa masih panas. Para pelaku pasar ingin ada kepastian mengenai krisis di Yunani dan Italia sebelum akhirnya mau menempatkan dananya.

Dalam situasi yang belum pasti seperti sekarang ini, investor lebih memilih keluar sejenak mengamankan portofolionya. Aksi lepas saham pun terus terjadi sejak dibukanya perdagangan.

Koreksi tertinggi dialami sektor aneka industri dengan pelemahan lebih dari 3%, sementara indeks sektor lainnya rata-rata turun lebih dari dua persen.

Asing mendominasi aksi lepas saham, paling banyak melepas saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di pasar negosiasi jumlahnya hingga lebih dari Rp 756,366 miliar. Total transaksi asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 1,1 triliun di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 100.315 kali pada volume 3,727 miliar lembar saham senilai Rp 4,223 triliun. Sebanyak 31 saham naik, sisanya 218 saham turun, dan 57 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional belum mampu mengurangi tingkat koreksinya dan bahkan jatuh semakin dalam. Bursa saham Hong Kong mengalami hari yang buruk dengan koreksi lebih dari lima persen.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 45,38 poin (1,80%) ke level 2.479,54.
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 1.050,54 poin (5,25%) ke level 18.963,89.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 254,64 poin (2,91%) ke level 8.500,80.
  • Indeks Straits Times ambruk 71,76 poin (2,51%) ke level 2.786,90.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.650 ke Rp 16.150, Central Omega (DKFT) naik Rp 600 ke Rp 3.600, Multibreeder (MBAI) naik Rp 200 ke Rp 12.700, dan Surya Citra (SCMA) naik Rp 100 ke Rp 6.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.650 ke Rp 69.150, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.450 ke Rp 61.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.150 ke Rp 43.400, dan Surya Toto (TOTO) turun Rp 1.000 ke Rp 46.000.
(ang/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar