Kamis, 24 November 2011

Data China Juga Picu Wall Street Negatif

Data China Juga Picu Wall Street Negatif
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street melemah pada perdagangan Rabu (23/11). Hal itu dipicu dari krisis utang Euro dan data ekonomi Cina yang melemah sehingga mempengaruhi sentimen negatif pelaku pasar.

Indeks Dow Jones turun 236,17 poin atau 2,05% ke level 11.257,55. Indeks S&P 500 turun 26,25 poin atau 2,21% ke level 1.161,79. Indeks Nasdaq turun 61,20 poin atau 2,43% ke level 2.460,08.

Penjualan obligasi Jerman melemah memicu kekhawatiran krisis utang mulai mengancam Berlin. Pemimpin Perancis dan Jerman masih berselisih solusi struktural jangka panjang. Permintaan obligasi Jerman yang tidak begitu baik menunjukkan investor masih melihat investasi di xona euro masih terlalu beresiko.

"Sebuah lelang obligasi Jerman yang kurang bagus menambah kekhawatiran baru risiko krisis utang zona euro menyebar ke inti zona euro," ujar Frederick Ruffy WhatsTrading.com option strategits seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Semua sepuluh sektor S&P500 negatif di mana sektor keuangan mengalami pelemahan terbesar. Hal itu dipicu dari keprihatianan tentang paparan utang Eropa. JPMorgan Chase&Co turun 3,5% menjadi US$28,38. Saham Citigroup Inc turun 3,9% menjadi US$23,51.

Selain itu, indeks sektor PHLX oil service turun 3,7% dan S&P sektor material turun 2,8%. Schlumberger Ltd turun 3,6% menjadi US$66,50 dan DuPont turun 2,9% menjadi US$44,08.

Volatilitas indeks CBOE naik 6,3%. Volume perdagangan saham menjelang libur Thanksgiving Amerika Serikat sekitar 6,9 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq di bawah rata-rata harian sebesar 8 miliar saham.

Sentimen lain yang mempengaruhi bursa saham yaitu Deere and Co naik 3,9% menjad US$74,72 setelah laba kuartalan mengalahkan ekspektasi dan penjualan naik 20%. Selain itu, data menunjukkan manufaktur Cina menyusut paling dalam 32 bulan pada November.

Hal itu mempengaruhi sentimen kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Minyak mentah Amerika Serikat turun 1,8% di tengah kekhawatiran penurunan permintaan dari Cina.

Sedangkan data ekonomi Amerika Serikat klaim pengangguran baru naik minggu lalu dan pengeluaran konsumen hampir tidak meningkat pada Oktober. Sementara laporan lain menunjukkan pesanan baru untuk barang manufaktur seperti lemari es mengalami kenaikan. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar