Kamis, 24 November 2011

IHSG Punya Alasan Meneruskan Pelemahannya

INILAH.COM, Jakarta – Libur Thanksgiving Day dan negatifnya rilis data manufaktur China dan Eurozone jadi alasan IHSG untuk meneruskan koreksi. Buy on weakness saham-saham bluechip.

Kepala Riset eTrading Securities Betrand Raynaldi mengatakan hal itu. Tapi, menurutnya, saat indeks kembali turun, justru investor atau pelaku pasar seharusnya melihat saham-saham yang berfundamental bagus pada saham-saham bluechip sehingga bisa melakukan pembelian pada saham-saham tersebut.

Apalagi, secara teknikal saham-saham saat ini sudah mulai oversold (jenuh jual). Jika indeks hari ini turun 20 poin lagi dari posisi penutupan kemarin, IHSG sudah sangat jenuh jual. “Sebab, posisi kemarin pun sudah oversold,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (23/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 66,17 poin (1,77%) ke level 3.669,359 dengan intraday tertinggi 3.734,625 dan terendah 3.665,504. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 8,98poin (1,36%) ke angka 651,044.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kembali melemah. Bagaimana Anda melihat arahnya Kamis (24/11) ini?
Semalam merupakan hari terakhir perdagangan bagi indeks Dow Jones. Sebab, hari ini merupakan libur Thanksgiving Day. Secara historis, Thanksgiving memicu pelemahan indeks Dow Jones. Tapi, biasanya sehari sebelum Thanksgiving Day, Dow Jones mengalami kenaikan. Kenyataannya, Dow justru melemah. Sebab, saat ini banyak faktor yang berpengaruh pada pergerakan market.

Level support dan resistance-nya?
IHSG memiliki support di sekitar 3.620 dan 3.730 sebagai level resistance-nya.

Selain faktor Thanksgiving Day?
Di sisi lain, indeks juga mendapat tekanan negatif dari indeks manufaktur China dan Eurozone yang kemarin dirilis negatif. Indeks manufaktur China versi HSBC untuk bulan November dirilis turun jadi 48,0 dari sebelumnya 51,0.

Begitu juga dengan indeks manufaktur Jerman yang dirilis turun jadi 47,9 dari sebelumnya 49,1. Indeks manufaktur Perancis turun jadi 47,6 dari seblumnya 48,5. Indeks manufaktur zona euro secara keseluruhan juga turun jadi 46,4 dari sebelumnya 47,1. Itulah yang jadi alasan Dow Jones punya peluang kembali melemah semalam. Karena itu juga, IHSG punya alasan untuk meneruskan penurunannya.

Kalau begitu, apa yang harus dilakukan pelaku pasar?
Saat indeks kembali turun, justru investor atau pelaku pasar seharusnya melihat saham-saham yang berfundamental bagus sehingga bisa melakukan pembelian pada saham-saham tersebut. Apalagi, secara teknikal saham-saham saat ini sudah mulai oversold (jenuh jual). Jika indeks hari ini turun 20 poin lagi dari posisi penutupan kemarin, IHSG sudah sangat jenuh jual. Sebab, posisi kemarin pun sudah oversold.

Saham-saham pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif saham-saham bluechip yang sudah mengalami penurunan signifikan. Saham-saham pilihannya adalah PT Semen Gresik (SMGR), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Bagaimana strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan semuanya buy on weakness. SMGR di level Rp8.450, BBRI Rp6.500 dan BBCA di Rp7.500 karena masih berpotensi mengalami tekanan jual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar