Kamis, 24 November 2011

Sudah Sangat Oversold, IHSG Rebound Tipis

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound tipis atas aksi beli selektif menjelang penutupan perdagangan. Posisi indeks yang sudah sangat jenuh beli membuat investor mulai akumulasi saham.

Sementara niali tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.100 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.060 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG melemah 26,246 poin (0,72%) ke level 3.660,752. Krisis utang Eropa yang tak kunjung usai terus menekan indeks.

Setelah menembus posisi terendahnya hari ini di 3.659,434, posisi IHSG sudah sangat oversold sehingga membuat harga saham-saham terdiskon tinggi. Aksi beli pun spontan terjadi dan mengantarkan indeks ke zona hijau

Namun, tekanan sentimen global dan regional masih tinggi sehingga kenaikkan sementara itu langsung dimanfaatkan untuk mengambil untung dengan cepat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 16,549 poin (0,45%) ke level 3.670,459 karena investor masih menunggu perkembangan krisis utang Eropa. Suasana perdagangan di lantai bursa pun masih sepi.

Aksi beli selektif jelang penutupan berhasil menyelamatkan IHSG dari jeratan jaring negatif. Indeks pun terus melambung hingga ke posisi tertingginya di 3.696,890.

Menutup perdagangan, Kamis (24/11/2011), IHSG naik tipis 9,024 poin (0,24%) ke level 3.696,032. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 2,259 poin (0,34%) ke level 653,303.

Penguatan saham-saham berbasis aneka industri memimpin penguatan bursa kali ini, dibantu oleh saham-saham unggulan di sektor finansial dan tambang. Secara teknikal, indeks memang sudah sangat jenuh jual.

Koreksi yang menjadi pemberat IHSG sejak pagi adalah faktor fundamental eksternal yaitu sentimen negatif dari krisis utang Eropa yang tak kunjung usai. Pelaku pasar dibuat ragu atas adanya potensi perlambata ekonomi dunia.

Investor asing berperan besar dalam pencetakan poin hari ini, sementara asing masih enggan masuk. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 201,249 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 90.903 kali pada volume 1,614 miliar lembar saham senilai Rp 2,877 triliun. Sebanyak 113 saham naik, sisanya 93 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Beberapa bursa di Asia berhasil rebound berbarengan dengan IHSG, yaitu bursa saham Hong Kong dan Singapura. Sementara bursa saham China dan Jepang masih terpuruk bersama bursa regional lainnya.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 17,56 poin (0,73%) ke level 2.395,06.
  • Indeks Hang Seng naik 70,67 poin (0,40%) ke level 17.935,10.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 149,56 poin (1,80%) ke level 8.165,18.
  • Indeks Straits Times naik tipis 4,36 poin (0,16%) ke level 2.680,93.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 4.000 ke Rp 133.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.400 ke Rp 69.400, Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 14.150, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 300 ke Rp 61.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 37.100, Astra Agro (AALI) turun Rp 350 ke Rp 20.800, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 11.500, dan Indomobil (IMAS) turun Rp 250 ke Rp 12.950.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar