Selasa, 06 Desember 2011

Ancaman Rating Eropa Bayangi Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street ditutup menguat. Namun penguatan itu dibayangi oleh ancaman penurunan peringkat negara-negara besar di Eropa.

Investor semula optimistis setelah Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan Jerman dan Prancis akan mencapai kesepakatan untuk mengontrol fiskal Eropa lebih ketat, yang akan divoting pada Jumat mendatang.

Namun kabar baik itu tergerus setelah Financial Times melaporkan potensi penurunan peringkat dari sebagian besar negara-negara Eropa. Dan setelah penutupan perdagangan, Standard & Poor's 500 mengumumkan telah menempatkan peringkat Jerman, Prancis dan sejumlah negara Eropa lainnya pada 'Credit Watch Negative', sebuah langkah untuk penurunan peringkat.

"Pasar merasa telah meninggalkan kekhawatiran untuk beberapa waktu dan sekarang mereka harus menemuinya lagi," jelas Bruce Zaro, analis dari Delta Global Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/12/2011).

Pada perdagangan Senin (5/12/2011), indeks Dow Jones ditutup menguat 78,41 poin (0,65%) ke level 12.097,83. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 12,80 poin (1,03%) ke level 1.257,08 dan Nasdaq menguat 28,83 poin (1,10%) ke level 2.655,76.

Indeks sektor finansial GSPF naik 2,1% dan memimpin penguatan. Saham Citigroup tercatat naik 5,9% menjadi US$ 29,83, Morgan Stanley naik 6,8% ke level US$ 16,57.

Salah satu yang mencetak penurunan terbesar adalah MetLife Inc yang naik hingga 3,7% ke level US$ 32,92, setelah perusahaan asuransi jiwa AS itu mengumumkan proyeksi pertumbuhan pendapatan hingga 7% meski pada kuartal IV di bawah ekspektasi.

Namun perdagangan tidak terlalu ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 7,18 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 7,96 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar