Selasa, 06 Desember 2011

Peringatan S&P menyebabkan rupiah loyo

Peringatan S&P menyebabkan rupiah loyo
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini tampak lunglai. Pada pukul 10.16, rupiah melemah 0,3% menjadi 9.085 per dollar AS.

Pelemahan rupiah terjadi akibat kecemasan investor mengenai krisis utang Eropa yang kian memuncak sehingga akan memperlambat pertumbuhan global. Jika itu terjadi, tingkat permintaan aset-aset emerging market juga akan terpangkas.

Hal itu terbukti dari pergerakan pasar saham Asia pagi ini. Indeks MSCI Asia Pacific melorot setelah Standard & Poor's mengancam untuk menurunkan peringkat utang Jerman, Prancis, dan 13 negara Eropa lainnya.

"Pasar saham regional melorot setelah indeks S&P mengingatkan akan kemungkinan pemangkasan peringkat utang 15 engara Eropa. Bank Indonesia terus mengawasi pasar untuk memastikan pergerakan rupiah tidak terlalu volatil," jelas Mika Martumpal, senior market analyst PT Bank Commonwealth kepada Bloomberg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar