Selasa, 06 Desember 2011

Inilah Saham Layak Trading di Sesi Dua

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG diprediksi negatif hingga penutupan seiring rencana downgrade S&P terhadap 17 negara Uni Eropa. Namun, ada saham secondliner dan bluechip yang layak trading.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti bakal melemah. “Indeks memiliki support 3.750 dan jika tembus target pelemahan berikutnya 3.720. Sementara itu, resistance indeks di level 3.780,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (6/12).

Pelemahan indeks hari ini dipicu oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s Rating Service yang akan menurunkan (down grade) peringkat utang 17 negara Eropa yang bakal memasuk fase resesi dengan tingkat Gross Domestic Product (GDP) 0,6%. “Down grade itu direspon negatif oleh bursa Asia sehingga berimbas negatif juga bagi IHSG,” ujarnya.

Purwoko Faktor S&P menjadi fokus utama market hari ini. Menurutnya, tanda-tanda pelemahan indeks sudah ada sejak kemarin. Di sisi lain, pasar juga menantikan (wait and see) hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Kamis (8/12) dan Jumat (9/12).

Dalam situasi ini, Purwoko merekomendasikan positif saham-saham yang masih bergerak aktif terutama pada saham-saham second liner sehingga bisa dimanfaatkan pelaku pasar untuk trading. Sebab, saham-saham besar cenderung mendapat tekanan. Salah satu saham second liner pilihannya adalah saham terbitan PT Surya Semesta Internusa (SSIA). “Untuk SSIA, saya rekomendasikan buy on weakness,” ujarnya.

Saham-saham pilihan second liner lainnya adalah adalah PT ABM Investama (ABMM) yang baru listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Duta Kirana Finance (DKFT) dan PT Modernland Realty (MDLN). Untuk saham bluechipnya, direkomendasikan PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang lebih aman untuk trading. “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut,” imbuh Purwoko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar