Rabu, 04 Januari 2012

Harga minyak mendekati level tertinggi delapan bulan

Harga minyak mendekati level tertinggi delapan bulan
SYDNEY. Kontrak minyak mentah diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Spekulasi meningkatnya ketegangan di Iran memanaskan harga minyak. Apalagi, ekspansi manufaktur global mengindikasikan bakal adanya peningkatan permintaan minyak.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Februari naik 6 sen ke level US$ 103,02 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 10.31 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama melejit US$ 4,13 ke posisi US$ 102,96 per barel di New York. Ini level tertinggi sejak 10 Mei. Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian Februari melejit 4,4% menjadi US$ 112,13 per barel di bursa ICE Futures Europe, London.

Harga emas hitam ini melonjak karena ada kekhawatiran pengiriman minyak bisa terganggu, akibat sanksi berikutnya yang mungkin dijatuhkan ke Iran. Belakangan, Amerika Serikat dan sekutunya meningkatkan tekanan terhadap Iran untuk menghentikan program rahasia senjata nuklir. Sanksi yang diteken menjadi undang-undang oleh Presiden Barack Obama pada 31 Desember bertujuan mencegah transaksi dengan bank sentral Iran. Kemarin, Juru bicara Uni Eropa Michael Mann menyebut, siap untuk memutuskan apakah akan memperpanjang sanksi pada 30 Januari mendatang.

Kontrak minyak juga melonjak seiring data indeks pabrik AS per Desember yang naik menjadi 53,9, dari sebelumnya di 52,7. Belanja konstruksi AS pada November lalu juga reli untuk ketiga kalinya dalam empat bulan. Data ini melengkapi ekspansi manufaktur yang juga terjadi di China, India dan Australia.

"Sepertinya ekonomi AS akan pulih kembali. Potensi kenaikan harga minyak lebih besar dibanding peluang penurunan," kata Adam Sieminski, kepala ekonom energi di Deutsche Bank AG, di Washington.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar