Rabu, 01 Februari 2012

Mayoritas bursa Asia mendarat di zona merah

TOKYO. Mayoritas bursa saham di kawasan Asia tergelincir, sore ini. Koreksi pasar regional terjadi setelah data pertumbuhan manufaktur China memicu spekulasi China tidak akan memangkas biaya pinjaman.

Indeks purchasing manager per Januari dirilis naik ke level 50,5, dari posisi bulan sebelumnya di 50,3. Angka tersebut melampaui perkiraan analis, yaitu di bawah level 50. Data tersebut justru menunjukkan kecenderungan adanya ekspansi ketimbang kontraksi ekonomi.

Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,3% ke level 122,59 pada pukul 16.40 di Tokyo, membalikkan penguatan sebesar 0,3% yang berlangsung di sesi pagi.

Sementara, indeks Shanghai tumbang sebesar 1,1%, indeks Hang Seng jatuh 0,3%, dan indeks S&P/ASX 200 terpangkas 0,9%. Namun, indeks Nikkei 225 masih berhasil naik tipis 0,1%, dan indeks Kospi menguat 0,2%.

"Sebagian investor mungkin kecewa karena mereka berharap pelonggaran kebijakan menoter bisa diterapkan lebih cepat. Namun, sinyal ekonomi Cina menuju soft landing merupakan skenario yang sangat baik," kata Ng Soo Nam, chief investment officer dari Nikko Asset Management Asia Ltd, di Singapura.

Sentimen pasar juga melemah, lantaran sebelumnya data ekonomi AS mengecewakan. Data tersebut meredupkan prospek pendapatan eksportir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar