Selasa, 26 April 2011

Fokus ke The Fed, Bursa Eropa akan Tertekan

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (26/4) diperkirakan akan turun setelah Wall Street dan bursa Asia cenderung turun. Investor menunggu hasil pertemuan The Fed pada pekan ini.

Pada perdagangan kemarin bursa Eropa dittup naik melanjutkan penguatan pada Kamis sebelum libur Paskah. Penguatan didukung perusahaan Eropa Akzonobel dan perusahaan AS seperti Apple yang naik bersamaan dengan kekhawatiran ekonomi global, demikian dikutip dari yahoo.finance.com.

Untuk perdagangan hari ini indeks FTSE diperkirakan turun 0,07%, indeks Jerman DAX turun 0,1% dan indeks Perancis turun 0,5%. Berita korporasi hari ini adalah laporan laba UBS yang melampaui perkiraan sebagai data terkuat sejak krisis ekonomi 2008.

Beberapa emiten yang akan melaporkan kinerjanya seperti Barclays, Santander, Deutsche Bank dan Credit Suisse pada pekan ini. Untuk data makro ekonomi, investor akan fokus pada perkiraan PDB Inggris yang akan dirilis pada Rabu besok dan indeks kepercayaan konsumen bulan April pada hari Kamis lusa.

Gubernur The Fed pada pekan ini akan menyita perhatian saat akan mengadakan pernyataan resmi untuk pertama kalinya setelah melakukan pembelian obligasi pemerintah AS di pasar. Pada hari Kamis, Bank of Japan juga akan melakkan pertemuan dengan agenda membahas kebijakan moneter dan dampak bencana gempa bumi, gelombang tsunami dan krisis nuklir.

Bursa saham Wall Street berakhir mixed pada perdagangan Senin karena pasar menunggu pernyataan The Fed soal kebijakan moneter terbaru pada pekan ini.

Indeks Dow Jones turun 26,11 poin atau 0,2% ke 12.479,8 setelah pada pekan lalu rally karena ditopang laporan perolehan laba dari emiten. Pelemahan terjadi pada saham Hewlett-Packard 1,1%, saham Kraft turun 0,9%, Intel turun 0,9%, saham Pfizer naik 1,7%.

Untuk indeks S&P turun 2,13 poin atau 0,16% meadi 1.335.25. Sedangkan indeks Nasdaq naik 5,7 poin atau 0,2% menjadi 2.825,88. Pelemahan indeks S&P dipicu sektor bahan baku dan energi sedangkan kenaikan dialami sektor teknologi dan kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar