Selasa, 26 April 2011

Masuk ke layanan full mobile, BTEL hitung ulang komposisi capex

JAKARTA. Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) Rakhmat Junaidi mengklarifikasi kabar yang menyebut BTEL akan masuk ke ranah layanan GSM lantaran sudah mengantongi ijin prinsip dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Ijin prinsip kami itu bukan lisensi masuk GSM. Itu ijin lisensi jaringan seluler supaya kami bisa full mobility dengan layanan CDMA yang kami miliki," ujar Rakhmat kepada KONTAN, Selasa (26/4).

Ia menjelaskan, dengan teknologi full mobility, maka pelanggan Esia (nama dagang produk CDMA BTEL) tak perlu mengganti nomor jika berpindah kota.

Rakhmat menuturkan, saat ini BTEL masih menunggu penomoran dan ijin uji layak operasi. Jika proses tersebut secepatnya rampung, maka BTEL bisa mulai meluncurkan fasilitas full mobile-nya pada semester kedua tahun ini.

Namun, Rakhmat belum dapat menyebutkan berapa alokasi investasi yang bakal dianggarkan BTEL untuk pengembangan teknologi full mobile tersebut. Sekedar informasi, Kemenkominfo mewajibkan BTEL memiliki sekurangnya 19 BTS dalam tahun pertama pengoperasian full mobile service.

"Sekarang kami masih hitung ulang komposisi kebutuhan dananya tapi tidak sampai mengubah capex tahun ini yang sebesar US$ 200 juta," jelas Rakhmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar