Selasa, 26 April 2011

Kisruh Pembobolan Deposito Saham Elnusa Masih Tertekan, Bank Mega Sepi Peminat

Jakarta - Pasca kisruh pembobolan deposito milik PT Elnusa Tbk (ELSA) senilai Rp 111 miliar di PT Bank Mega Tbk (MEGA), saham ELSA masih terkena tekanan jual sehingga terus melemah. Berbeda dengan ELSA, saham MEGA justru sepi transaksi.

Pada penutupan perdagangan sesi I di pasar modal, Selasa (26/4/2011), saham ELSA ditutup turun 10 poin (3,33%) ke level Rp 290 per lembar akibat tekanan jual.

Saham anak usaha PT Pertamina (Persero) ini cukup aktif diperdagangkan, tercatat sebanyak 192 kali dengan volume 13.510 lot (6,755 juta lembar) saham senilai Rp 1,972 miliar.

Kemarin, saham ELSA juga sudah turun 10 poin (3,22%) ke level Rp 300 per lembar. Sebelum keluarnya berita pembobolan rekening deposito tersebut, saham ELSA masih sempat menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.

Berbeda dengan Elnusa, saham Bank Mega justru sepi peminat dan stagnan di Rp 3.400 per lembar. Pagi tadi, saham MEGA sempat melemah 25 poin (0,73%) sebelum akhirnya stagnan.

Sampai penutupan perdagangan sesi I, saham MEGA hanya ditransaksikan sebanyak tujuh kali dengan volume 26 lot (13.000 lembar) saham senilai Rp 44,1 juta.

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham MEGA terkoreksi 50 poin (1,44%) ke level Rp 3.400 per lembar. Sebelum ditutup, saham MEGA sempat jatuh ke titik terendahnya di Rp 3.200, turun sekitar 7,24%.

Seperti diketahui, manajemen Elnusa mengaku kebobolan hingga Rp 111 miliar, yang diduga ada keterlibatan oknum Bank Mega. Pembobolan dana dilakukan oleh Direktur Keuangan Elnusa yang telah dipecat, Santun Nainggolan melalui pencairan deposito on call.

Namun, Mantan Kepala Cabang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki menolak disalahkan terkait bobolnya uang milik PT Elnusa Rp 111 miliar. Itman mengaku pencairan uang dilakukan sesuai prosedur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar