Selasa, 26 April 2011

Saham Produsen Huggies Tekan Wall Street

Jakarta - Saham-saham di bursa Wall Street bergerak fluktuatif dalam volume transaksi yang paling tipis sepanjang tahun ini. Investor memilih hati-hati menjelang pertemuan Bank Sentral AS.

Pada perdagangan Senin (25/4/2011), indeks Dow Jones industrial average melemah 26,11 poin (0,21%) ke level 12.479,88. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 2,13 poin (0,16%) ke level 1.335,25, namun Nasdaq menguat tipis 5,72 poin (0,20%) ke level 2.825,88.

Volume perdagangan tercatat sebagai yang paling tipis di sepanjang tahun ini, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 5,4 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 7,74 miliar lembar saham.

Tekanan datang dari Kimberly-Clark yang memangkas proyeksi pendapatannya pada tahun ini akibat meningkatnya biaya pulp dan barang lain hingga 2 kali lipat, melebihi ekspektasinya. Saham produsen tissue Kleenex dan popok Huggies itu langsung merosot hingga 2,7%.

Meningkatnya harga-harga komoditas masih menjadi perhatian utama pada pekan laporan keuangan yang sibuk ini. Sejumlah perusahaan besar termasuk dari sektor konsumer seperti Procter & Gamble dan Colgate-Palmolive dijadwalkan mengeluarkan laporan keuangannya pekan ini.

Ken Polcari, managing director ICAP Equities mengatakan, masalah kenaikan harga-harga sudah mulai memberikan dampaknya sehingga hal itulah yang akan menjadi perhatian pasar kedepan.

"Inflasi tidak ada ini yang selalu dibicarakan Bank Sentral AS sulit untuk dipahami, karena jelas sekali lebih banyak inflasi daripada yang mereka perhatikan pada saat ini," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/4/2011).

Saham-saham energi dan material berada pada jajaran dengan kinerja paling buruk, dengna indeks sektor jasa perminyakan PHLX OSX terpangkas 0,9% dan Indeks Materials S&P turun 0,7%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar