Jumat, 06 Mei 2011

Pesimistis atas Defisit Fiskal AS, Rupiah Naik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (6/5) diprediksi menguat. Salah satunya dipicu oleh pasar yang pesimistis atas solusi defisit fiskal AS sehingga memperlemah dolar.

Analis Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah akhir pekan ini, salah satunya dipicu oleh pertemuan semalam antara Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Kongres yang membicarakan solusi defisit fiskal negara itu. Menurutnya, pasar pesimistis sehingga masih melihat bahwa AS akan kesulitan untuk mendapatkan solusi.

Karena itu, defisit fiskal, berimbas negatif terhadap dolar AS dan katalis hari ini adalah pelemahan mata uang AS itu. "Karena itu, rupiah berpeluang menguat dan akan bergerak dalam kisaran 8.535-8.595 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjut Christian, meski data unemployment claim AS berkurang setelah pekan lalu meningkat, data sektor tenaga kerja AS tetap melemah. "Angka unemployment claim AS, diperkirakan jadi 410 ribu dari sebelumnya 429 ribu," ucap Christian.

Apalagi, kemarin European Central Bank (ECB) meeting di mana Gubernur ECB Jean-Claude Trichet memberikan nada positif bagi euro sehingga jadi tekanan bagi dolar AS. Lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Gross Domestic Product (GDP) RI pada kuartal I/2011 mencapai 1,5% dan 6,5% (year on year). "Itu juga semakin memperkuat rupiah," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (5/5) ditutup melemah 18 poin (0,21%) menjadi 8.567/8.577 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar