Jumat, 06 Mei 2011

Rupiah Terseret Anjloknya Harga Minyak & Emas

Ilustrasi
JAKARTA - Melemahnya harga komoditas seperti minyak mentah dan emas akan menjadi sentimen negatif untuk rupiah. Rupiah pun diproyeksikan bakal melemah pada perdagangan akhir pekan ini.

"Rupiah pada hari ini akan bergerak dikisaran Rp8.540-Rp8.580 per USD," ungkap analis valas, David Sumual kala dihubungi okezone, Jakarta, Jumat (5/5/2011).

Sekedar informasi, harga emas tengah memasuki tren pelemahan sekarang ini. Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/5/2011), harga emas turun 0,4 persen USD1.534,75 per ounce. Sementara harga emas di pasar berjangka emas beringsut turun 0,3 persen menjadi USD1.535,50.

Sejumlah sentimen tampaknya berhasil meredam laju penguatan harga komoditas logam ini. Salah satunya adalah data permintaan atas produksi pabrik di AS yang naik pada Maret lalu mengindikasikan sektor manufaktur yang sehat.

Menurunnya harga komoditas ini berimbas pada rebound-nya mata uang dolar Amerika serikat terhadap sejumlah mata uang penghasil komoditas termasuk rupiah. Menjelang pengumuman BI Rate pada tanggal 12 Mei 2011 nanti, lalu terjadinya deflasi pada bulan April kemarin yang lebih rendah dari pada bulan sebelumnya menimbulkan ekspektasi di pelaku pasar bahwa Bank Indonesia akan melakukan normalisasi kebijakan moneter longgar atau kebijakan untuk menaikkan suku bunganya.

Sementara itu, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada kuartal-I 2011 yang melebihi perkiraan karena banyak orang beralih ke bahan bakar minyak jenis premium karena naiknya harga bahan bakar minyak juenis pertamax yang sudah menembus lecel Rp9.000 per liter mengakibatkan impor minyak semakin bertambah, dimana hingga kuartal-I impor minyak sudah mencapai 52 persen yang akan mengakibatkan importir akan lebih banyak membeli dolar sehingga rupiah akan kembali melemah.

Namun kendati demikian, aliran dana asing (capital inflow) yang masuk ke Indonesia masih cukup kencang karena didukung oleh fundamental perekoniomian Indonesia yang stabil dan bagus dimana hal itu cukup untuk menopang pergerakan rupiah dan IHSG untuk kedepannya.

Seperti diketahui, rupiah bergerak melemah di tengah nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai bergeliat menguat. Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Kamis (5/5/2011) melemah ke Rp8.566 per USD dibandingkan hari sebelumnya Rp8.559 per USD. Sementara menurut yahoofinance, rupiah juga melemah ke Rp8.587 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.564-Rp8.587 per USD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar