Jumat, 06 Mei 2011

PTBA Sideways, Tapi Sangat Menarik

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham PTBA, Jumat (6/5) diprediksi sideways karena faktor teknikal dan akhir pekan. Tapi, saham batu bara yang satu ini sangat menarik karena harganya yang murah dan fundamental yang baik.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, potensi sideways-nya saham PT Tambang Bukit Asam (PTBA) akhir pekan ini salah satunya karena faktor teknikal. Menurutnya, dilihat dari grafiknya, saham batu bara ini sedang sideways (mendatar).

Apalagi, lanjut Irwan, hari ini merupakan akhir pekan di mana investor biasanya melakukan profit taking. Tapi karena sideways itulah, PTBA menjadi saham yang paling menarik di tengah tren bullish saham-saham di sektor ini. “Target jangka pendek, resistance-nya di level Rp22.800,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (5/5).

Pada perdagangan Kamis (5/5) saham PTBA ditutup melemah Rp250 (1,11%) ke level Rp22.100 dari sebelumnya Rp22.350. Harga intraday tertingginya mencapai Rp22.450 dan terendah Rp22.100. Volume transaksi mencapai Rp2,4 juta unit saham senilai Rp53,7 miliar dan frekuensi 647 kali.

Dia menegaskan, secara valuasi saham ini sangat menarik karena masih terlalu murah di level harga saat ini. Apalagi, kondisi itu terjadi di tengah rata-rata saham di sektor batu bara menarik karena sedang berada dalam tren bullish yang di-trigger oleh PT Bumi Resources.

Selain itu, PTBA juga menarik karena mencatatkan kenaikan laba bersih kuartal I/2011 hingga lebih dari 2 kali lipat menjadi Rp760,92 miliar dari Rp365,70 miliar tahun sebelumnya akibat naiknya penjualan. Penjualan selama periode Januari hingga Maret naik 30% menjadi Rp2,32 triliun dari Rp1,78 triliun pada tahun sebelumnya.

Apalagi, lanjut Irwan, pada saat yang sama, harga batu bara juga sedang positif di atas level US$122 per metrik ton. Permintaan dari luar negeri juga naik pesat. “Karena itu, pada saat saham-saham batu bara yang lain sudah naik dan sedang dalam posisi bullish, cepat atau lambat, PTBA juga akan naik,” tandasnya.

Kalaupun terjadi koreksi, lanjut Irwan, hanyalah gejala normal akibat profit taking. Artinya, tidak ada alasan fundamental yang bisa membuat PTBA melemah. “Jadi, pelaku pasar tak usah takut. Sebab, sentimennya sedang positif,” ucapnya.

Di atas semua itu, dia merekomendasikan buy on weakness PTBA. Kalaupun PTBA turun, justru mumpung turun, investor tidak usah takut untuk melakukan aksi beli. Sebab, potensi kenaikan saham ini ke level Rp30.000 hingga akhir 2011 per saham dari level Rp22.100 saat ini. “Artinya, potential upside-nya sangat besar 35,7%. Akhir kuartal dua ini saya menargetkan di level Rp24.000,” imbuh Irwan. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar