Jumat, 02 Desember 2011

Bursa Asia Rebound, IHSG Stagnan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya bisa turun tipis 1 poin di tengah rebound-nya bursa-bursa Asia. Aksi akumulasi saham menjelang penutupan hanya berhasil mengurangi koreksi IHSG, gagal membawa indeks ke zona hijau.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 9.105 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.100 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 3,549 poin (0,10%) ke level 3.777,550 akibat aksi profit taking menyusul tingginya kenaikan indeks pada perdagangan kemarin. Sentimen negatif juga datang dari Wall Street yang ditutup mixed.

Indeks sepertinya betah berjalan di zona merah sejak dibukanya perdagangan. Posisi terendah yang

sempat disinggahi indeks hari ini di level 3.757,451.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun tipis 14,446 poin (0,39%) ke level 3.766,653 di tengah perdagangan yang sepi namun penuh aksi ambil untung. Bursa-bursa di Asia yang bergerak mixed juga memberi tekanan.

Meski terjadi aksi beli di perdagangan sesi II, indeks gagal kembali ke zona hijau. Tekanan jual masih cukup tinggi meski volume dan nilai transaksi bisa dibilang minim dan jauh di bawah rata-rata transaksi harian.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (2/12/2011), IHSG turun tipis 1,263 poin (0,04%) ke level 3.779,836. Sementara Indeks LQ 45 justru naik tipis 0,409 poin (0,06%) ke level 669,501.

Saham-saham properti melaju kencang, berusaha mengubah arah perdagangan ke teritori positif. Namun, aksi ambil untung di saham-saham komoditas terlalu gencar dengan koreksi yang cukup dalam.

Aksi jual banyak dilakukan investor lokal dan asing, pemodal asing pun mencatat pembelian bersih (foreign net buy). Nilainya tipis saja, hanya Rp 390 juta di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 89.317 kali pada volume 2,935 miliar lembar saham senilai Rp 2,454 triliun. Sebanyak 103 saham naik, sisanya 93 saham turun, dan 110 saham stagnan.

Investor belum terlalu bergairah karena krisis utang Eropa yang belum juga usai. Para pemimpin Eropa masih berusaha menyusun kebijakan baru yang bisa mengeluarkan negara-negaranya dari lilitan utang.

Bursa-bursa di Asia mulai rebound balik arah ke jalur hijau, meski poin-poin yang dicetaknya masih tipis. Bursa saham China menjadi yang jatuh paling dalam di regional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 26,20 poin (1,10%) ke level 2.360,66.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 38,13 poin (0,20%) ke level 19.040,39.
  • Indeks Nikkei 225 naik 46,37 poin (0,54%) ke level 8.643,75.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 3,66 poin (0,13%) ke level 2.765,54.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Toto (TOTO) naik Rp 8.000 ke Rp 60.000, Harum Energy (HRUM) naik Rp 500 ke Rp 7.500, United Tractor (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 25.300, dan Sorini Agro (SOBI) naik Rp 400 ke Rp 2.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 650 ke Rp 7.500, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 500 ke Rp 11.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 500 ke Rp 71.000, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 450 ke Rp 2.900.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar