Jumat, 02 Desember 2011

IHSG Dibayangi Profit Taking

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin gagal bertahan di level 3.800 akibat derasnya profit taking menjelang penutupan. IHSG 'hanya' menguat 66 poin, berbarengan dengan penguatan bursa-bursa regional lainnya.

Pada perdagangan, Kamis (1/12/2011), IHSG ditutup melesat 66,019 poin (1,77%) ke level 3.781,099. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menanjak 12,684 poin (1,93%) ke level 669,092.

Setelah kenaikan tajam tersebut, IHSG kini rawan profit taking. Pada perdagangan Jumat (2/12/2011), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat dengan ruang gerak yang cukup terbatas.

Bursa Wall Street tadi malam berakhir mixed, setelah sebelumnya melonjak tajam dipicu komitmen bank sentral global untuk mengatasi krisis utang di Eropa.

Pada perdagangan Kamis (1/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 25,65 poin (0,21%) ke level 12.020,03. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 2,38 poin (0,19%) ke level 1.244,58, sementara Nasdaq menguat 5,86 poin (0,22%) ke level 2.626,20.

Bursa-bursa regional mengawali perdagangan Jumat pagi ini di teritori positif, meski dengan kenaikan tipis.
  • Indeks Nikkei-225 menguat tipis 18,64 poin (0,22%) ke level 8.616,02.
  • Indeks KOSPI menguat 1,04 poin (0,13%) ke level 1.918,68.
Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, IHSG kembali berhasil menguat dalam empat hari berturut-turut didukung dengan peningkatan volume. Namun, penguatan IHSG kemarin tertahan oleh garis resistance downtrend jangka menengahnya. Apabila IHSG berhasil berhasil break dari garis resistance downtrendnya tersebut maka IHSG berpotensi menguji level resistance selanjutnya di level 3833. Indikator stochastic bergerak uptrend meninggalkan area oversold sementara MACD berpotensi membentuk golden cross. Pada perdagangan Jumat (2/12), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3748-3883 dengan saham-saham yang diperhatikan a.l. AKRA, CTRS, dan UNTR.

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin menguat tajam didorong oleh rencana bank-bank sentral membantu penyelamatan krisis hutang Eropa. Langkah China menurunkan reserve requirement disambut positif oleh investor global. Meski demikian kami melihat naik besarnya indeks juga dibayangi oleh ancaman aksi ambil untung. Ruang gerak untuk naik sudah relatif terbatas. Beberapa saham pendorong indeks naik juga mulai mendekati area overbought. Kami proyeksikan kisaran support-resistance indeks pada 3.742-3.800.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar