Jumat, 02 Desember 2011

Situasi di Iran memburuk, harga kontrak minyak bertengger di US$ 100 sebarel

Situasi di Iran memburuk, harga kontrak minyak bertengger di US$ 100 sebarel
TOKYO. Harga kontrak minyak dunia mencatatkan kenaikan pada pekan ini. Dengan demikian, kenaikan tersebut merupakan lonjakan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir.

Pada pukul 15.00 waktu Singapura, harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari berada di level US$ 100,37 per barel atau naik 17 sen di transaksi perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange. Sebelumnya, kontrak yang sama sempat melorot 31 sen menjadi US$ 99,89 per barel. Jika dihitung, di sepanjang November, harga kontrak minyak sudah melesat 7,7%.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari berada di posisi US$ 109,55 per barel di ICE Futures Europe exchange. Kemarin, kontrak tersebut turun 1,4% menjadi US$ 108,99 sebarel.

Lonjakan harga minyak hingga bertengger di level US$ 100 per barel disebabkan kian meruncingnya ketegangan di Iran. Kondisi itu memicu spekulasi, suplai minyak di Timur Tengah akan terpangkas. Isu ini menenggelamkan kecemasan penurunan permintaan minyak dari AS, China, dan Eropa.

"Meskipun situasi ekonomi semakin memburuk dibanding awal tahun, harga kontrak minyak masih akan tetap di level yang tinggi ini. Kita memiliki kemungkinan terburuk yakni perang," jelas Ken Hasegawa, commodity sales manager Newedge Group di Tokyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar