Rabu, 14 Desember 2011

Bursa Melemah, Trading Saham Lapis Dua

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham pada Rabu (14/12) diprediksikan melemah terpengaruh bursa regional. Trading jangka pendek dengan saham lapis kedua dan pilih sektor perbankan untuk jangka panjang.

Pengamat pasar modal Reza Priyambada dari Indosurya Sekuritas memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah karena respon negatif pelemahan bursa kawasan. Terutama setelah KTT Eropa.

“Meski ada kemajuan, investor berpikir ulang karena Inggris dan beberapa negara belum menyatakan ikut serta dalam penanganan krisis,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Sikap Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya memicu kembali kekhawatiran investor akan kegagalan penanganan krisis. Akibatnya, resiko premi naik lagi seiring meningkatnya imbal hasil obligasi-obligasi Eropa.

Meski ada perkembangan di Eropa dan data-data perekonomian Amerika Serikat (AS) membaik, indeks Hang Seng di Hongkon dan bursa saham China melemah, di tengah kenaikan bursa.

“Ini disebabkan masalah internal, menyusul turunnya kegiatan manufaktur dan industri di China serta pengetatan likuiditas,” lanjutnya.

Mengenai kemungkinan window dressing yang biasa terjadi di penghujung tahun, Reza memperkirakan kenaikan takkan terlalu tinggi. Kenaikan di pasar tertahan karena masih banyak sentimen negatif dari luar negeri.

Reza menyatakan, akan ada tendensi dari fund manager untuk melakukan window dressing karena posisi IHSG di akhir tahun diperkirakan berada pada 3.703. Mereka harus memaksimalkan nilai portfolio, setidaknya hingga IHSG sentuh level 3.850 di akhir 2011.

Hal ini didukung posisi para fund manager asing yang masih net buy di beberapa saham perbankan berkapitalisasi besar serta saham otomotif. Motor penggerak window dressing dimungkinkan dari saham-saham yang diposisikan net buy oleh fund manager asing.

Investor ritel domestik, lanjutnya, bisa memanfaatkan koreksi di dua pekan terakhir trading tahun ini. Yakni dengan mengakumulasi beli bertahap di harga bawah. Untuk jangka pendek, jika ada rebound maka bisa melakukan aksi ambil untung.

“Untuk jangka panjang, bisa hold hingga rilis laporan keuangan 2012 pada Maret 2012 dan rilis kuartal pertama pada April tahun depan,” ujarnya.

Untuk jangka panjang, Reza menyarankan beli saham perbankan Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Danamon (BDMN).

Untuk short term, pilih saham lapis kedua. Yakni Central Omega Resources (DKFT), Colorpak Indonesia (CLPI), Chandra Asri Petrochemical (TPIA), Indomobil Sukses Internasional (IMAS) dan Wijaya Karya (WIKA).

“Saham-saham lapis kedua ini posisi teknikalnya masih di batas bawah dan tengah Bollinger band. Jadi, masih ada kemungkinan rebound,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar