Rabu, 14 Desember 2011

Tembus 3.700, IHSG 'Nyelonong' ke 3.500-an

INILAH.COM, Jakarta – Sejak awal Desember, IHSG sideways dalam kisaran 3.700-3.800. Jika tembus 3.700, indeks berada dalam bahaya. Sebab, bisa melemah 200 poin ke level 3.500-an.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakanhal itu. Menurutnya, IHSG sideways setelah mental dari level resistance. Biasanya, indeks melanjutkan pelemahannya. Sebaliknya, jika kuat menembus3.800, resistance tersebut otomatis menjadi level support-nya.

Dalam pekan ini, Tommy memperkirakan, akan tampak apakah IHSG akan berubah arah jadi bullish atau bearish. Tapi, untuk Rabu ini, arah indeks belum tampak apakah ke arah support atau resistance. “Kecuali, jika ada berita positif yang menghebohkan pasar dari Eropa atau AS sehingga bisa mendobrak level resistance-nya atau justru berita yang sangat buruk,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (13/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 28,57 poin (0,75%) ke level 3.763,579 dengan intraday tertinggi 3.791,426 dan terendah 3.742,59. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 7,84 poin (1,17%) ke level 662,344. Berikut iini wawancara lengkapnya:

Setelah melemah ke level 3.763, bagaimana Anda melihat arah IHSG berikutnya?
Posisi IHSG saat ini sedang sideways(mendatar) yang sudah terjadi dalam dua pekan terakhir.Indeks bergerak naik dan turun dalam kisaran yang sempit.Tapi,secara trend, indeks berada dalam short term down trend.Sebab, tren resistance-nya di level 3.780-3.800 tidak jebol jika ditarik garis sejak awal Desember.Meski sempat tercolek ke level 3.803 pada Senin (12/12) tapi kembali koreksi.

Di sisi lain, level support-nya pun tidak terlalu lebar karena tertahan di level 3.750-an. Inilah yang jadi cirri-ciri, indeks sedang sideways.Sebab, belum diketahui kapan trend sideways ini selesai. Bisa dalam pekan ini atau tidak. Arah market saat ini mendatar.

Level berapa yang jadi patokan, IHSG mengakhiri fase sideways-nya?
Jika resistance 3.800 ditembus, besar peluang bagi indeks untuk melanjutkan penguatannya ke level 3.900 atau lebih tingga hingga akhir 2011.Sebaliknya, jika justru level support 3.725-3.700 yang ditembus, ini level bahaya. Sebab, indeks berpeluang nyelonong turun 200 poin ke level 3.500-an.

Meski sideways, apakah ada kecenderungan kea rah support atau resistance?
IHSG sideways setelah mental dari level resistance. Biasanya, indeks melanjutkan pelemahannya. Sebaliknya, jika kuat menembus resistance, resistance tersebut otomatis menjadi level support-nya. Dalam pekan ini, mungkin akan tampak apakah IHSG akan berubah arah jadi bullish atau bearish.

Jadi, untuk Rabu ini, arah indeks belum tampak apakah ke arah support atau resistance. Kecuali, jika ada berita positif yang menghebohkan pasar dari Eropa atau AS sehingga bisa mendobrak level resistance-nya.Atau berita yang sangat buruk. Sebab, pola pergerakan bursa Dow Jones pun masih tidak jelas sehingga jika ditarik garisnya masih sideways.

Apa saran Anda untuk pelaku pasar?
Dalam kondisi market sideways,saya wanti-wanti agar para trader tetap hati-hati jika masih punya posisi.Jika tembus support 3.700, trader harus sudah berada dalam exit position.Tapi, selama arahnya masih sideways, bisa dalam posisi hold hingga ada penentuan apakah tren turun atau naik.

Bagi yang belum punya posisi, lebih baik wait and see saja. Kecuali, trader yang mengabil saham-saham properti dan infrastruktur jalan tol.Saya melihat positif saham-saham di sektor properti dan infrastruktur jalan tol.

Apa rekomendasi Anda untuk saham-saham di sektor properti dan infrastrutkur jalan tol?
Untuk masuk pada kedua sektor ini, sudah telat untuk beberapa saham seperti PT Bumi Serpong Damai (BSDE), PT Adhi Karya (ADHI), PT Jasa Marga (JSMR), PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP).Saya melihat peluang pada saham properti dan semen yang masih terkait erat dengan infrastruktur.

Spesifik saham pilihan Anda?
Saham pilihandi sektor properti adalah PT Bakrieland Development (ELTY), PT Bukit Sentul City (BKSL), PT Lippo Karawaci (LPKR), PT Ciputra Development (CTRA) dan PT Ciputra Property (CTRP). Di luar properti ada PT AKR Corporindo (AKRA).

Untuk saham-saham sektor jalan tol, tidak direkomendasikan beli karena harganya sudah berlari. Investor bisa melirik sektor terkait infrastruktur yaitu semen seperti PT Holcim Indonesia (SMCB) dan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP)yang harganya baru mulai bangkit.

Strategi trading-nya?
Saya rekomendasikan trading, bermain cepat pada saham-saham tersebut sesuai target price masing-masing. Jika target 8%, tapi jelang level tersebut menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih baik jual dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar