Rabu, 14 Desember 2011

Sepi Transaksi, IHSG Menipis 11 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau dan akhirnya ditutup menipis 11 poin di tengah perdagangan yang sepi. Situasi ekonomi global yang belum kondusif membuat investor kurang bergairah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.090 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 9.120 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 12,004 poin (0,32%) ke level 3.751,575 mengikuti tren negatif bursa Asia. Pernyataan bank sentral AS yang tidak akan memberikan stimulus tambahan membayangi pelaku pasar.

Setelah sempat terpuruk hingga ke level terendahnya di 3.743,453, indeks sempat singgah ke zona hijau meski hanya sekejap. Indeks pun hanya naik hingga ke level 3.765,091 sebelum akhirnya kembali jatuh ke teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 8,980 poin (0,23%) ke level 3.754,599. Investor masih belum bergairah karena dibayangi krisis utang Eropa.

Tekanan jual semakin marak terjadi di perdagangan sesi sore. Saham-saham lapis dua menjadi yang terkoreksi paling dalam, ditambah dengan beberapa saham-saham unggulan.

Menutup perdagangan, Rabu (14/12/2011), IHSG menipis 11,975 poin (0,32%) ke level 3.751,604. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 1,615 poin (0,24%) ke level 660,729.

Investor masih ragu untuk menempatkan dananya di pasar modal karena krisis Eropa masih menghantui, ditambah dengan prediksi melambatnya pertumbuhan ekonomi AS.

Para pelaku pasar masih menghindari aset-aset berisiko atas ketidakpastian ini. Investor lokal dan asing secara bertahap mengurangi portofolionya di pasar saham.

Transaksi investor asing melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 88,927 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Para pemodal asing ini terlihat kurang agresif dalam perdagangan hari ini.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 122.281 kali pada volume 5,784 miliar lembar saham senilai Rp 3,935 triliun. Sebanyak 106 saham naik, sisanya 121 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa di Asia tidak banyak berubah sejak memasuki perdagangan sesi II, masih tak berdaya di zona merah. Bursa saham Hong Kong memimpin jatuhnya bursa hari ini.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 20,06 poin (0,89%) ke level 2.228,53.
  • Indeks Hang Seng turun 92,74 poin (0,50%) ke level 18.354,43.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 33,68 poin (0,39%) ke level 8.519,13.
  • Indeks Straits Times menipis 8,60 poin (0,32%) ke level 2.677,14.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.200 ke Rp 110.000, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 500 ke Rp 10.750, Indocement (INTP) naik Rp 350 ke Rp 16.250, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 300 ke Rp 9.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.950 ke Rp 72.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 900 ke Rp 36.850, Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 500 ke Rp 4.100, dan Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 400 ke Rp 11.500.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar