Senin, 05 Desember 2011

IHSG dan rupiah berpotensi menguat

Pekan ini analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang melanjutkan penguatan. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat juga cenderung menanjak.

Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, menilai pelaku pasar akan mulai mengambil posisi untuk memperbaiki kinerja menjelang akhir tahun. "Desember, biasanya mereka akan tambah portofolio," ujar Edwin, akhir pekan lalu (2/12).

Selain itu, ada beberapa sentimen positif dari luar negeri. Akhir pekan lalu, pemerintah Negeri Paman Sam mengumumkan tingkat pengangguran melandai hingga 8,6%, rekor terendah sejak Maret 2009. Hal ini membuat bursa kembali optimistis.

Secara teknikal, IHSG juga masih berada dalam tren positif. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, candle-stick membentuk pola doji yang mengindikasikan tekanan jual dan beli seimbang. Sedangkan indikator stochastic membentuk pola golden cross, menunjukkan peluang naik masih ada.

Alwi Assegaf, analis Universal Broker Indonesia, memperkirakan IHSG bergerak antara 3.750 hingga 3.830. Sementara rupiah masih berada dalam fase konsolidasi. Meski begitu, mata uang Indonesia ini masih memiliki kecenderungan menguat terhadap dollar AS.

Nurul Eti Nurbaeti, Kepala Riset Divisi Treasury BNI, menilai apresiasi euro terhadap dollar AS akan mendorong rupiah menguat. Prediksi Nurul, minggu ini rupiah akan bergerak antara Rp 8.975 sampai Rp 9.150 per dollar AS. Jumat lalu, rupiah dilego sebesar Rp 9.025 per dollar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar