Senin, 05 Desember 2011

Italia Terancam Resesi, PM Monti Rela Tidak Digaji

Roma - Italia meluncurkan program penghematan bernilai 20 miliar euro atau sekitar US$ 27 miliar untuk mencegah kebangkrutan negara terbesar di kawasan Eropa tersebut. PM Italia Mario Monti bahkan berkorban menanggalkan gajinya di tengah resesi yang mengancam negaranya.

Program penghematan bernilai 20 miliar euro itu adalah untuk tahun 2012 dan 2014. Selain itu ada juga 10 miliar euro tambahan untuk mendorong pertumbuhan.

Program penghematan atau austerity programme itu nantinya akan termasuk pajak untuk barang-barang mewah dan pengenaan kembali pajak pada hunian utama, serta memangkas pengeluaran negara.

Pajak untuk barang mewah seperti kapal yang panjangnya lebih dari 10 meter, pesawat pribadi dan mobil-mobil sport akan dinaikkan. Sementara pajak properti akan dimodifikasi sehingga menghasilkan tambahan pajak lebih dari US$ 10 miliar.

Usia minimum pensiunan bagi wanita juga akan dinaikkan mulai tahun depan, sementara jumlah tahun pembayaran dana pensiun kaum pria juga akan dinaikkan. Usia pensiun untuk pria dan wanita akan menjadi 66 tahun pada 2018.

"Keputusan ini akan menyelamatkan Italia," ujar Perdana Menteri Italia Mario Monti dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP, Senin (5/12/2011).

PM Monti yang baru saja menggantikan Silvio Berlusconi memang tengah menghadapi tekanan untuk segera mengimplementasikan program reformasi yang keras untuk mengatasi kebangkrutan negara tersebut.

Ia menyatakan, Italia akan menempatkan defisit dan utang di bawah kontrol yang sangat ketat, sehingga negara tersebut tidak akan menjadi titik sorotan yang dicurigai oleh Eropa.

Kebijakan itu diambil dalam sidang kabinet yang semula dijadwalkan berlangsung Senin, namun dipercepat untuk segera difinalisasi sebelum pembukaan perdagangan di awal pekan yang sangat krusial untuk Eropa ini.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah Italia juga memperkirakan perekonomian negara tersebut akan masuk ke resesi pada tahun depan dengan kontraksi sebesar 0,4-0,5%. Angka itu lebih buruk ketimbang proyeksi semula, pertumbuhan sebesar 0,6%.

Monti meminta masyarakat Italia bersedia untuk 'berkorban'. Untuk itu, ia memulainya dengan meninggalkan sebagai perdana menteri dan menteri ekonomi sebagai bentuk solidaritas.

"Kita harus berbagi pengorbanan, tapi kita harus membuat usaha yang besar untuk berbagi dengan mereka secara adil," ujarnya.

Menteri kesejahteraan Italia, Elsa Fornero bahkan menangis saat mengumumkan reformasi program pensiun. Ia menyatakan mereka telah mengambil kebijakan yang berdampak psikologis padanya karena secara efektif akan memangkas pendapatan dari para pensiunan.

"Kita harus... dan itu membawa banyak efek psikologis... untuk...," ujar Fornero sambil menangis tanpa bisa menyelesaikan kalimatnya.

PM Monti pun harus menyelesaikan kalimat tersebut, dengan mengatakan 'pengorbanan' yang tidak bisa dikatakan oleh Fornero.

Italia, negara terbesar ketiga di Eropa kini memang sedang diambang krisis. Imbal hasil surat utang Italia berjangka 10 tahun melonjak hingga 7% atau menyamai level negara-negara yang mendapatkan bailout.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar