Kamis, 22 Desember 2011

Investor pangkas kepemilikan aset emerging market, mata uang Asia keok

Investor pangkas kepemilikan aset emerging market, mata uang Asia keok
HONGKONG. Mata uang Asia melemah pagi ini. Kali ini, won Korea Selatan mencatatkan pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya.

Pada pukul 12.20 waktu Seoul, won melemah 0,7% menjadi 1.157,45 per dollar. Sementara, baht Thailand dan ringgit Malaysia melemah 0,3% menjadi 31,33 dan 3,1783. Sedangkan peso Filipina melemah 0,1% menjadi 43,702 dan yuan China tak banyak berubah di level 6,3393.

Pelemahan mata uang Asia pada hari ini dipicu oleh krisis utang Eropa yang memangkas permintaan aset-aset emerging market. "Hari ini investor tak mau mengambil risiko dan mayoritas mata uang Asia dilanda aksi jual. Investor kemungkinan tidak mau mengambil risiko lebih karena sudah masuk masa liburan," jelas Hideki Hayaashi, researcher Japan Center for Economic Research di Tokyo.

Sekadar catatan, ECB menegaskan, pihaknya akan menggelontorkan dana senilai 489 miliar euro atau US$ 645 miliar dengan waktu pinjaman selama 1.134 hari. Angka tersebut melampaui prediksi sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg yang mematok angka 293 miliar euro.

Menurut ECB, 523 bank yang meminta dana pinjaman tersebut akan dikenakan bunga rata-rata , saat ini sebesar 1%, selama periode peminjaman. Pengucuran pinjaman akan dimulai besok (22/12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar