Kamis, 22 Desember 2011

Window Dressing Dua Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta – Aksi pengangkatan harga saham (window dressing) oleh para fund manager diperkirakan terjadi dalam dua hari terakhir pekan ini. Setelah Natal, mereka biasanya berlibur.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullahmengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurutnya, peluang positifnya pergerakan indeks dalam dua hari terakhir pekan ini, terutama akan dimotori oleh saham-saham bluechips pada saham-perbankan BUMN dan swasta ditambah saham-saham bluechips lainnya pada grup Astra dan pertambangan batu bara.

Diharapkan, kata Cece, berbagai portofolioitu dipegang oleh para fand manager sehingga harganya mengalami penguatan akibat window dressing. “Jadi, potensi penguatan IHSG dalam dua hari terakhir pekan ini merupakan akumulasi dari faktor window dressing dan investment grade yang bisa dilihat dari posisi asing yang selalunet buy,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (21/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 41,93 poin (1,12%) ke level 3.794,267 dengan intraday tertinggi 3.808,391 dan terendah 3.752,79. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 8,02 poin (1,21%) ke level 670,042.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG gagal ditutup di atas 3.800 kemarin. Bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Saya perkirakan, indeks saham domestik bakal menguat pada dua hari terakhir perdagangan pekan ini. Setelah indeks menguat ke atas 3.800kemarin, seharusnyaditutup di atas level tersebut.Itulah yang kurang bagus dari pentupan kemarin. Sebab, secara teknikal, setelah kemarin gagal ditutup di atas 3.800, indeks seharusnya sideways.

Jadi?
Tapisaya optimistis ada dua hari kerja sebelum Natal yang secara historis selalu dijadikan momentum untuk menarik ke atas harga saham(window dressing). Apalagi, jika bursa Eropa dan AS juga bergerak positif sehingga IHSGbisa menguat dan kokoh di atas 3.800.

Level support dan resistance-nya?
Jika bursa regional positif, IHSG akan menguat dan bergerak dalam kisaran support 3.770 dan resistance 3.860.

Apakah investment grade masih menopang penguatan IHSG?
Ya. Setelah investment grade diraih pada Kamis (15/12) dari Fitch Rating, IHSG baru sekali mengalami kenaikan. Selebihnya, indeks tertahan oleh berita buruk dari Eropa dan AS.Tapi, kemarin malam, bursa AS mengaut 2-3% seiring positifnya rilis data housing start.

Begitu juga dengan data perekonomian Jermanyang diperkuat dengan adanya rumor tercapainya kesepakatan antara Yunani dengan pemegang surat utang swasta. Itulah yang membuat bursa Eropa kemarin menguat 2-3% sehingga IHSG ditutup menguat di atas 1%. Seiring juga dengan bursa Asia yang rebound. Lalu, pada pukul 15.00 WIBkemarin, bursa Eropa juga dibuka positif meski jelang sore sedikit melemah 0,7%.

Tapi, empat hari berturut-turut setelah investment grade diraih, asing selalu berposisi net buy meskipun tidak terlalu besar. Pada Selasa (20/12), asing berposisi net buy sebesar Rp102 miliar saat IHSG ditutup minus 17 poin, pada Senin (19/12) asing net buy sebesar Rp262 miliar, Jumat (16/12) Rp306 miliar setelah investment grade diraih pada Kamis (15/12). Lalu ditambah net buy asing pada Rabu (21/12) kemarin sebesar 500 miliar.

Pertanda apa?
Ini menandakan, investment grade sangat berpengaruh pada besarnya minat beli dari investor asing.Karena itu, pada Kamis (22/12) ini dan besok, ada harapan indeks bergerak positif.

Kalau begitu, saham-saham apa saja yang bakal jadi penggerak indeks dua hari terakhir pekan ini?
Positifnya pergerakan indeks, terutama akan dimotori oleh saham-saham bluechips pada saham-perbankan BUMN dan swasta ditambah saham-saham bluechips lainnya pada grup Astra dan pertambangan batu bara. Diharapkanberbagai portofolioitu dipegang oleh para fand manager sehingga harganya mengalami penguatan akibat window dressing. Jadi, potensi penguatan IHSG dalam dua hari terakhir pekan ini merupakan akumulasi dari faktor window dressing dan investment grade yang bisa dilihat dari posisi asing yang selalunet buy.

Sebelumnya, meski IHSG melemah, asing tidak berpoisisi jual. Artinya, hanya investor lokal yang profit taking.Asing menunggu momentum positifnya faktor eksternal di mana bursa Eropadan AS bergerak positif. Di sisi lain, dalam dua hari ini, potensial terjadi window dressing. Sebab, setelah Natal biasanya para fund manager sudah berlibur.

Saham-saham pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif saham-saham yang kemarin banyak diakumulasi oleh asing seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Begitu juga dengan saham sektor perbankan swasta PT Bank Central Asia (BBCA).

Ditambah oleh saham-saham grup Astra seperti PT Astra Internasional (ASII), PT Astra Agro Lestari (AALI)dan PT United Tractor (UNTR). Di sektor batu bara PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Bukit Asam (PTBA). Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut karena saham-saham itulah yang biasa ditarik harganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar