Selasa, 10 Januari 2012

Momentum tepat masuk bursa saham

JAKARTA. Investor boleh berharap banyak dari saham-saham pendatang baru di bursa, tahun ini. Pengelola Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan, lima perusahaan akan mencatatkan sahamnya di kuartal pertama. "Itu termasuk Minna Padi yang listing hari ini (kemarin)," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, Senin (9/1).

Harga saham PT Minna Padi Investama Tbk (PADI) di hari pertama pencatatannya, Senin (9/1), ditutup melonjak 39,24% menjadi Rp 550 per saham. Meski terlalu dini menjadi patokan, penampilan bagus saham PADI diharapkan berlanjut dan berefek ke saham-saham pendatang baru.

Selain PADI, KONTAN mencatat ada beberapa perusahaan yang siap menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di tahun ini. Mereka antara lain TiPhone Mobile Indonesia dan Surya Esa Perkasa.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Semen Baturaja, Pegadaian, Waskita Karya, Tugu Pratama serta PTPN juga berniat masuk bursa. Sumber KONTAN menuturkan, pemerintah ingin PTPN menggelar IPO tahun ini.

Dari sisi fundamental, aset-aset PTPN bernilai jual tinggi. Ambil contoh PTPN III yang menggarap minyak sawit mentah dan karet. "Laporan keuangan PTPN tak perlu banyak dipoles seperti Garuda Indonesia ketika IPO. Sebab PTPN sudah untung," ungkap sumber tadi, yang mengetahui hasil pengkajian IPO PTPN.

Investor juga berharap pada IPO Pegadaian, salah satu perusahaan pelat merah beraset jumbo. Setelah status berubah dari perusahaan umum ke perusahaan terbuka, Pegadaian bersiap IPO di tahun ini. Soal PTPN dan Pegadaian, Menteri BUMN Dahlan Iskan belum bisa dimintai konfirmasinya hingga tadi malam.

Analis melihat tahun ini adalah saat tepat untuk go public. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, menilai pasar saat ini dikelilingi berita-berita positif. Apalagi, fundamental Indonesia masih bagus. Tapi ancaman krisis Eropa tak boleh dianggap enteng. "Tetap butuh keberanian jika mau IPO di tahun ini," ujar dia.

Meski sulit diprediksi, Satrio menilai suasana pasar modal di kuartal pertama kondusif. "Ada harapan di kuartal ini tren IHSG menguat," kata dia. Apalagi indeks ditargetkan mencapai 4.500-4.800 pada tahun ini.

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, melihat IPO di semester pertama juga menarik, karena ada rilis laporan keuangan emiten. "Ada momentum, karena analis dan pelaku pasar umumnya melihat ini positif," ujar dia.

Potensi IPO, baik swasta maupun BUMN, yang bergerak di sektor infrastruktur dan konstruksi cukup prospektif. "Semen Batu Raja dan Waskita Karya, misalnya, bisa mendapat timing baik ketika pemerintah menggenjot proyek infrastruktur tahun ini," ujar Reza.

Dia juga melihat saham-saham baru di sektor perdagangan, perbankan, dan consumer goods menarik untuk dikoleksi. "Sektor ini tidak terlalu rentan terhadap sentimen krisis," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar