Selasa, 10 Januari 2012

Support 3.855 Menjadi Level Kritis

INILAH.COM, Jakarta – Support IHSG di level 3.855 dinilai sebagai level kritis hingga akhir pekan ini. Sebab, level tersebut bakal menentukan arah indeks untuk jangka menengah.

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan,level 3.855 sebelumnya menjadi resistancedan sekarang menjadi support.Level ini menentukan pergerakan IHSG secara teknis ke depan dalam jangka menengah.

Diekspektasikan, IHSG tidak melemah ke bawah level 3.855-3.800 dan tetap terjaga dalam trading range 3.822-3.964. Kisaran ini akan terjadi sebelum menuju target jangka pendek ke level psikologis 4.000yang dapat dicapai di kuartal pertama 2012. “Target IHSG di 2012, setidaknya menyentuh level 4.545,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (9/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 19,66 poin (0,51%) ke level 3.889,072 dengan intraday tertinggi 3.890,197 dan terendah 3.848,343. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 4,88 poin (0,71%) ke level 687,805. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG berhasil kembali menguat ke 3.889. Bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Hingga akhir pekan ini, level sekitar 3.855 menjadi level kritis. Level ini, sebelumnya menjadi resistancedan sekarang menjadi support.Level ini menentukan pergerakan IHSG secara teknis ke depan dalam jangka menengah. Diekspektasikan, IHSG tidak melemah ke bawah level 3.855-3.800 dan tetap terjaga dalam trading range 3.822-3.964. Kisaran ini akan terjadi sebelum menuju target jangka pendek ke level psikologis 4.000.

Kapan level 4.000 berpeluang tercapai?
Level psikologis 4.000 dapat dicapai di kuartal 1 2012.

Bagaimana dengan target 2012?
Target IHSG di 2012, setidaknya menyentuh level 4.545.

Faktor apa saya yang membuat Anda optimistis indeks bisa menyentuh level tersebut?
Dari sisi keuangan dan performa perusahaan di pasar modal, pertumbuhan Return on Equity sebesar 22%dan Earning Per Share (EPS)diekspektasikan masih akan tumbuh sebesar 16,7%. Posisi ini, merupakan angka kedua terbesar setelah China. Angka 16,7% itu sebenarnya lebih rendah daripada rata-rata selama 5 tahun di sekitar 19,4%.

Bagaimana dengan IHSG 2011 yang hanya naik tipis 3,2 persen?
Memang, IHSG di tahun lalu, 30 Desember 2010 hingga 30 Desember 2011, hanya membukukan kenaikan tipis sebesar 3,2% saja. Tapi, yang dilihat bukan 3,2% saja, tapi apakah IHSG memberikan ruang yang besar untuk para pelaku pasar melakukan 'swing trading', memanfaatkan lebarnya trading range.Adapun jarak titik highest-nya dilevel 4.193 dan lowest-nya di 3.269 atau sekitar sekitar 28%.

Jadi, secara umum, dibandingkan pergerakan bursa global dan regional, bursa saham Indonesia membukukan return yang cukup baik, baik dari sisi nominal, maupun lebarnya trading range untuk swing trading.

Kondisi itu berlaku untuk 2012?
Ya. Apalagi, capital flow masih akan masuk, selain valuasi masih menjanjikan, naiknya investment grade otomatis lebih membuka ruang bagi investasi asing untuk masuk ke Indonesia dan turunnya risk premium Indonesia.

Pertumbuhan earning dan positifnya capital inflow masih dapat menjadi katalis bagi IHSG ke depannya. Diperkirakan, capital inflow akan lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya US$700juta atau 1/3 dari tahun 2010.Kurang lebih, return IHSG 20%, gap premium, di atas return bursa-bursa regional saat ini.

Faktor valuasi bagaimana?
Dari sisi valuasi Price Earnings Ratio (PER), masih rendah di level 12,7kali dari rata-rata selama 5 tahun terakhir di level 12,9kali. Selain itu, bursa Indonesia masih kuat, karena Price/Earnings to Growth (PEG Ratio)masih di bawah 1 kali, sekitar 0,6kali.

Jika dibandingkan dengan bursa regional?
Rata-rata PEG Ratio regional dilevel 1,45kali PEG. Hal ini, tentu menawarkan potential gain ke depannya bagi investor, khususnya para investor asing yang menilai juga valuasi dari sisi growth-nya.

Meski begitu, issue yang masih marak dibicarakan, yaitu tetap Eropa. Tapi, posisi maupun struktur keuanganIndonesia tentu jauh berbeda dari apa yang terjadi di Eropa saat ini dengan krisis utangnya.

Bisa dijelaskan?
Postur Indonesiasaat ini sedang berjalan dengan struktur yang relatif 'sound and solid'. Di antara indikatornya adalah 35,4% debt to GDP Ratiodan 2,3% budenganet deficit. Karena itu, tidak terlalu berlebihan kalau kita bisa katakan bahwa Ekonomi dan Keuangan Indonesia di 2012adalah jauh lebih Solid economic growth. Di sisi lain, relatively low exposure to global financial market dan pertumbuhan earning emiten yang diproyeksikan di atas ekspektasi pasar.

Kalau begitu, apa risiko utama bagi IHSG?
Risiko utama yang dihadapai di 2012, khususnya para pelaku pasar modal adalahrisiko yang berpotensi muncul pelemahan ekonomi global China dan Amerika. Tapi, hal ini sudah difaktorkan dalam valuasi.

Risiko lain adalah kegagalan Eropa dalam mengatasi krisis utangyang hal ini masih menjadi probabilitas risk terhadap valuasi. Lalu, commodity crash, pelemahaan rupiah dan penurunan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini menjadi faktor tautan dan risiko bawaan terhadap 2 risiko sebelumnya, pelemahan ekonomi global & kegagalanEropa mengatasi krisis.

Lantas, sektor saham apa saja yang bakal pavorit pada 2012?
Alokasi investasi, maupun strategi switching & rebalancing, di 2012 lebih banyak, akan overweightke sektor pilihan: automotive, banking, dan consumer stocks. Sebab, permintaan domestik Indonesia yang kuat dan eksposur terhadap interest rateyang stabil dan terarah.

Saham-saham apa saja yang pergerakannya terlambat?
Adapun saham-saham yang masih terlambat (lagging) dan belum banyak bergerak (underpriced) adalah sektor komoditas (khususnya batubara).

Saham-saham apa yang Anda jagokan untuk 2012?
Inilah 12 saham pilihan untuk 2012: PT Adaro Energy (ADRO), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bumi Resources (BUMI).

Lalu, PT Bakrieland Development (ELTY), PT Indika Energy (INDY), PT Semen Gresik (SMGR), PT United Tractor (UNTR), PT Unilever Indonesia (UNVR), dan PT Wijaya Karya (WIKA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar