Kamis, 19 Januari 2012

Pasar Masih Euforia 'Investment Grade'

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (19/1) diprediksi menguat. Investment grade, libur Imlek, dan lelang obligasi Portugal dan Jerman menjadi katalisnya.

Analis senior Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini kasar pasar masih disemangati euforia investment grade yang didapat dari Moody's Investor Service.

Di sisi lain, lanjut Daru, permintaan rupiah juga meningkat mejelang libur Perayaan Imlek. "Karena itu, rupiah cenderung menguat dan berpeluang tembus level 9.000 dalam kisaran 8.980 hingga 9.150 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, saat libur hari raya ini, sirkulasi rupiah semakin meningkat. Apalagi, umat yang merayakannya memiliki tingkat niaga yang sangat tinggi. Daru menjelaskan, meningkatnya permintaan rupiah saat libuer Imlek akan terefleksi pada inflasi Januari ini meskipun masih jauh di bawah angka inflasi saat libur Idul Fitri. "Tapi, Imlek cukup memperkuat rupiah," timpalnya.

Pada saat yang sama, kata Daru, penguatan rupiah juga mendapat dukungan dari suksesnya lelang obligasi Portugal dan Jerman kemarin petang. "Jerman behasil meraup dana sebesar 3,44 miliar euro setara dengan US$4,41 miliar dengan tenor dua tahun," imbuhnya.

Selain itu, lelang itu mendapat kenaikan permintaan 2,2 kali dari sebelumnya 1,4 kali pada lelang Desember 2011. Sementara itu, rata-rata yield obligasi mengalami penurunan ke level 0,17% dari 0,29% bulan lalu.

"Begitu juga dengan Portugal yang mendapatkan kesuksesan yang sama. Yield obligasi jangka pendek Portugal juga melandai. Portugal meraup dana sebesar 2,5 miliar euro setara US$3,18 miliar dengan yield yang secara umum lebih rendah," ucap Daru.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (18/1) ditutup menguat 60 poin (0,66%) ke level 9.010/9.050 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar