Kamis, 21 April 2011

Setoran Dividen Telkom 50-55% dari Laba 2010


JAKARTA - Porsi setoran dividen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) kepada pemerintah pada tahun ini diperkirakan sama dengan tahun lalu atau sekitar 50–55 persen dari laba bersih tahun buku 2010.

Tahun lalu perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut berhasil membukukan laba bersih senilai Rp11,537 triliun. Dengan demikian, jika porsi setoran dividen Telkom sekitar 50–55 persen dari laba bersih 2010, maka dividen yang disetorkan ke pemerintah pada tahun ini diperkirakan sekitar Rp5,2–5,8 triliun.

Asisten Deputi Menteri BUMN Manufaktur dan Industri Strategis II Gatot Trihargo mengatakan, porsi tersebut masih akan dikaji lantaran porsi besaran dividen masih akan dibahas dan dimintai persetujuan Menteri BUMN Mustafa Abubakar. ”Tahun ini Rp13,45 triliun jatahnya.Tahun lalu tidak tahu, tapi nilainya berkurang,” katanya di Jakarta.

Menurut dia, nilai dividen senilai Rp13,45 triliun tersebut sekitar 48,9 persen dari total setoran dividen BUMN tahun ini sebesar Rp27,5 triliun. Tahun lalu, setoran dividen BUMN kepada pemerintah Rp29,2 triliun, namun realisasinya meningkat 3,04 persen menjadi Rp30,09 triliun.

Gatot melanjutkan, dari nilai Rp13,45 triliun akan dibagi kepada sejumlah BUMN di bawah Kedeputian Manufaktur dan Perencanaan Strategis, di antaranya PT Telkom, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Biofarma, PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Porsinya tidak berbeda dengan tahun lalu. Gatot menambahkan, untuk Telkom diperkirakan sekitar 50–55 persen dari laba bersih tahun buku 2010, PGAS diperkirakan juga antara 50–55 persen dari laba bersih tahun lalu, sedangkan setoran dividen PGAS kepada pemerintah pada 2010 sekitar 60 persen dari laba bersih tahun sebelumnya. PGAS, pada 2010, berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp6,23 triliun.

Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa Parikesit Suprapto sempat menuturkan,porsi dividen masih dibahas di internal Kementerian BUMN lantaran jumlahnya belum sesuai target.” Belum pas karena ada yang menawar lebih rendah dan sebagainya,” ungkapnya.

Untuk sektor perbankan, dia mengupayakan untuk mengurangi rasio setoran dividen dibanding tahun lalu sekitar 35% dari laba bersih perusahaan tahun sebelumnya.Menurut dia, pengurangan setoran dividen tersebut guna menyesuaikan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI), yang mengarahkan adanya dividen payoutratio rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar