Rabu, 28 September 2011

Aksi Beli Selektif Dorong IHSG Menguat 39 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan dengan mencetak 39 poin. Perburuan saham-saham unggulan mendorong IHSG naik paling tinggi di Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.890 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.000 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis poin 3,018 poin (0,08%) ke level 3.476,956. Indeks pun langsung bergerak labil, naik turun antara zona positif dan negatif.

Labilnya IHSG itu hanya terjadi di awal-awal perdagangan saja. Setelah mendarat di level terendah hari ini 3.452,980, IHSG langsung menanjak ke puncak levelnya di 3.531,889.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 48,984 poin (1,41%) ke level 3.522,922. Indeks melaju paling kencang di antara bursa regional.

Laju penguatan indeks sedikit terhambat memasuki perdagangan sesi II akibat aksi jual di saham-saham berbasis perkebunan. Namun, tekanan ini masih bisa ditangani indeks sehingga bertahan di zona hijau.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (28/9/2011), IHSG ditutup menguat 39,228 poin (1,12%) ke level 3.513,166. Sementara Indeks LQ 45 ditutup naik 9,821 poin (1,62%) ke level 614,531.

Tekanan jual melanda saham-saham berbasis perkebunan dan properti, namun koreksinya tidak mampu menyeret IHSG ke zona merah. Penguatan saham-saham berbasis aneka industri masih terlalu tinggi.

Arus dana asing mulai kembali ke lantai bursa secara perlahan. Transaksi investor asing terpantau melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 252,288 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 150.154 kali pada volume 5,076 miliar lembar saham senilai Rp 5,244 triliun. Sebanyak 105 saham naik, sisanya 136 saham turun, dan 72 saham stagnan.

Bursa-bursa di Eropa kembali melemah setelah sempat naik tinggi di perdagangan kemarin. Sentimen negatif ini membuat mayoritas bursa-bursa di Asia terkoreksi.

Bursa saham China melemah ke level terendahnya sejak Juli 2010. Pelemahan dipicu oleh kekhawatiran terhadap kebijakan pemerintah untuk meredam inflasi serta belum pulihnya perekonomian global.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 22,99 poin (0,95%) ke level 2.392,06.
  • Indeks Hang Seng turun 119,49 poin (0,66%) ke level 18.011,06.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 5,70 poin (0,07%) ke level 8.615,65.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 28,63 poin (1,05%) ke level 2.697,28.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.650 ke Rp 62.200, United Tractor (UNTR) naik Rp 850 ke Rp 21.950, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 650 ke Rp 16.100, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 600 ke Rp 40.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 800 ke Rp 7.200, Asahimas (AMFG) turun Rp 550 ke Rp 7.650, Multibreeder (MBAI) turun Rp 400 ke Rp 15.400, dan Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 300 ke Rp 2.100.
(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar