Rabu, 28 September 2011

Saham BUMI Siap Kembali ke Level Pembelian Vallar

Saham BUMI Siap Kembali ke Level Pembelian Vallar
INILAH.COM, Jakarta - Laju saham BUMI, Rabu (28/9) diprediksi menguat seiring peluang kenaikan IHSG. Saham sejuta umat ini berpeluang kembali ke level pembelian Vallar Plc di level Rp2.350. Strong buy!

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, saham PT Bumi Resources (BUMI) berpotensi menguat hari ini, seiring peluang berlanjutnya penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) yang sudah membentuk support 3.415 dan resistance 3.565.

Menurutnya, indeks cenderung menguat di atas 100 poin Rabu (28/9) ini. Sebab, banyak sekali saham-saham murah di pasar saat ini. Begitu juga dengan BUMI. “BUMI sudah menciptakan support kuat di level Rp2.025 dan resistance Rp2.250,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (27/9).

Pada perdagangan Selasa (27/9) saham BUMI ditutup menguat Rp125 (6,25%) ke level Rp2.125 dari posisi sebelumnya Rp2.000. Harga intraday tertingginya mencapai Rp2.125 dan terendah Rp2.025. Volume transaksi mencapai Rp133,4 miliar senilai Rp278,5 miliar dan frekuensi 3.482 kali.

Karena itu, Willy menegaskan, yang menjadi masalah utama saat ini bukan di internal BUMI sendiri melaikan pada market global dan regional yang terbawa arus jual di bursa domestik. Menurutnya, semua analis juga bingung dengan keadaan ini. “Sebab, semua support berhasil ditembus ke bawah. Semua teori terabaikan dalam keadaan market tidak menentu,” timpal Willy.

Namun demikian, dia mengatakan, market tak perlu panik berlebihan. Berkaca pada 2008 memang IHSG turun secara drastis. Tapi, IHSG lebih dulu rebound dibandingkan negara-negara lain yang bermasalah. Sekarang, IHSG pun terdampak negatif karena faktor eksternal AS dan Eropa. “Karena itu, kalau IHSG melemah, akan rebound lebih galak lagi,” timpalnya. “Jadi, tetap ada harapan.”

Untuk BUMI sendiri, dalam jangka pendek Willy menargetkan harga sahamnya di level Rp2.350 yang merupakan level pembelian Vallar Plc atas saham sejuta umat ini. “Target harga untuk sementara di level itu yang bakal dicapai dalam waktu dekat,” ujarnya.

Hanya saja, target tidak bisa lebih dari angka itu karena kondisi market yang tidak menentu dengan kekacauan krisis utang di Eropa. Apalagi, jika pelemahan tajam indeks pekan lalu dan awal pekan ini kembali terulang dipicu oleh forced sell baik dari margin call dan marjin T-Plus.

Semua kondisi itu, sangat menentukan pergerakan saham BUMI. Tapi, saat ini market tampak sudah balik arah menguat. Bahkan, pasar juga bisa bangga IHSG bisa bertahan di atas 3.470. “Karena itu, saham BUMI pun berpeluang kembali menguat ke level Rp2.350,” ungkap Willy.

Apalagi, dari sisi grupnya, PT Bakrie & Brothers (BNBR) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada, 6 Oktober 2011. “Dari RUPS ini diharapkan ada kabar gembira sehingga menjadi sentimen positif bagi grup Barkrie termasuk BUMI,” ujarnya. Di sisi lain, BUMI mengagendakan RUPSLB pada 21 Oktober 2011. Sebelum tanggal ini, Willy menargetkan harga saham BUMI di level Rp2.350 per saham.

Sementara itu, lanjut dia, dari sisi laporan keungan saham sejuta umat ini mengalami dilema akibat kenaikan dolar AS atas rupiah. Di satu sisi, dengan kenaikan nilai tukar dolar, akan ada kenaikan nilai penjualan batu bara BUMI.

Tapi, di sisi yang lain, kenaikan dolar juga menunjukkan kenaikan utang BUMI. Sebab, utang emiten dalam dolar AS sangat besar. Karena itu, pasar tinggal menunggu RUPS emiten ini pada 21 Oktober 2011. “Tapi, secara keuangan, pasti ada kenaikan. Saya rekomendasikan strong buy dengan target Rp2.350 sebelum RUPS 21 Oktober 2011,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar