Rabu, 28 September 2011

Sesi Dua, Cermati Saham Bank-Astra-Properti

INILAH.COM, Jakarta- Penguatan indeks siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham unggulan sektor perbankan, grup Astra dan properti menjadi pilihan sesi dua.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan, indeks saham domestik akan bertahan di zona hijau hingga penutupan sore nanti. “Indeks hari akan bergerak dalam kisaran support 3.485 dan 3.550 sebagai level resistance-nya. Resistance pekan ini di 3.590,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (28/9).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu apresiasi bursa regional Asia, menyusul penguatan bursa AS dan Eropa meskipun rata-ratanya di bawah 1%. Selain dukungan dari ekspektasi pasar atas European Central Bank (ECB) yang akan mengambil tindakan-tindakan penting untuk mengatasi kemelut di kawasan itu. “Meskipun, pasar saat ini belum tahu action-nya seperti apa,” ujarnya.

Indeks juga menguat karena faktor technical rebound. Terutama setelah indeks mengalami koreksi besar dalam waktu singkat, yakni sejak awal September 2011 dari 4.020 ke level 3.200-an. “Penurunan itulah yang memicu technical rebound,” ungkapnya.

Meski rebound, lanjut Irwan, kenaikan hari ini belum memberikan sinyal positif untuk pembalikan arah (reversal) menguat. Belum ada konfirmasi soal itu. “Saat ini, gerakan indeks lebih mencari posisi level resistance-nya. Resistance 3.590 merupakan level terendah pada Agustus,” ucapnya.

Jadi, pasar saat ini cenderung menguji kekuatan resistance itu seperti apa. Ia menduga, pada kisaran resistance 3.550-3.590, indeks akan mengalami profit taking. Tapi, jika indeks berhasil ditutup di atas 3.500 sudah bagus. Sebab, kenaikan bursa Asia di bawah 1%. “Tinggal menunggu Kamis (29/9) setelah melihat pergerakan bursa Eropa siang ini dan Wall Street nanti malam,” ucapnya.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah perbankan, infrastruktur dan manufaktur. Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham bluechip di sektor perbankan, grup Astra dan properti.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga masing-masing Rp9.000 dalam 12 bulan dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI) dengan target Rp5.000. Lalu, PT Astra Internasional (ASII), PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT Lippo Cikarang (LPCK).

Bagi investor jangka pendek, Irwan menyarankan untuk wait and see dulu, karena level saat ini sudah tinggi sehingga rawan profit taking. Terutama mengingat rata-rata kenaikannya sudah 20%, bahkan di atas 30%. “Setelah melemah pun, jangan buru-buru beli. Pastikan level support-nya dan baru bisa masuk,” imbuhnya.

Ia menyarankan investor jangka panjang lebih mengacu pada valuasi, bukan fluktuasi harga hari ini. Alhasil, investor bisa langsung beli saham-saham tersebut hingga target harga tercapai. “Tapi, lebih baik, jika pembelian dilakukan setelah mengalami pelemahan kembali.” [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar