Kamis, 06 Oktober 2011

Wow! Jadi 'Safe haven', Yen Makin Perkasa

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Kurs yen Jepang menguat terhadap mata uang utama pada perdagangan Kamis (6/10) dengan tanda-tanda perlambatan ekonomi di Asia sehingga investor mencari mata uang yang aman.

Mata uang 17 gagal melakukan reli dibandingkan dolar AS dan yen sebelum pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) hari ini. Mereka diperkirakan akan memutuskan untuk memotong biaya pinjaman.

Ringgit Malaysia menguat sehari sebelum melaporkan kinerja ekspornya besok Pound melemah menjelang Bank of England mengumumkan keputusan soal suku bunga hari ini.

"Dolar dan yen menjadi safe haven dari mata yang yang ada. Jadi saya pikir mereka akn tetap mendukung kondisi pasar yang secara umum melemah," kata Thomas Harr, kepala strategi mata uang Asia di Standard Chartered Plc di Singapura, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Kurs yen naik menjadi 102,45 per euro pada Kamis pagi di London dari 102,51 di New York kemarin. Dolar diperdagangkan pada US$1,3351 per euro dari US$1,3348 dan satu dolar menjadi 76,74 yen dari 76,79 yen per dolar.

Pesanan manufaktur Jerman terhenti pada Agustus setelah turun 2,8% pada bulan Juli lalu. Pasar euro berrsepkulasi dengan para pemimpin Eropa akan meningkatkan upaya untuk mebantu bank-bank yang dalam mengatasi krisis utang akibat Yunani.

ECB akan memutuskan tentang tingkat refinancing utama dalam pertemuan hari ini. Keputusan ini akan menjadi hal terahir pagi Gubernur ECB, Jean Claude Trichet. Posisinya akan diisi Gubernur Bank of Italy, Mario Draghi pada 1 November mendatang.

Ekonom memperrkirakan terjadi penurunan suku bunga acuan dari ECB. Penurunan itu menjauh dari level saat ini 1,5% ke level spekulasi di 1,25%.

Sementara pound melemah terhadap 16 mata uang lainnya menjelang pengumuman bank sentral tentang kebijakan suku bunga. Walaupun diprediksi suku bunga acuan akan tetap di 0,5%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar