Senin, 21 November 2011

Defisit Fiskal AS Benamkan Rupiah 35 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (21/11) ditutup melemah 35 poin (0,38%) ke level 9.015/9.025 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 9.015/9.025.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang masih wait and see sehingga rupiah bergerak dalam range trading. Menurutnya, para pelaku pasar masih mencari klarifikasi atas rencana Eropa untuk meredam ketidakyakinan pasar mengenai krisis utang sovereign.

Christian menegaskan, pasar masih mengantisipasi negatif silang pendapat Perancis-Jerman soal peran European Central Bank (ECB) dalam mengatasi krisis di kawasan itu. "Karena itu, rupiah mencapai level terlemahnya 9.070 dan 9.030 sebagai level terkuatnya dari level pembukaan 9.030 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (21/11).

Di sisi lain, lanjutnya, akhir pekan ini merupakan deadline bagi Kongres Amerika untuk menetapkan rencana reduksi defisit senilai US$1,2 triliun. "Jika krisis Eropa masih bertahan dan pada saat bersamaan pasar mengkhawatirkan AS tidak mampu menjalankan program pemangkasan defisit fiskalnya, bisa memicu pergerakan harga yang lebih volatile dibandingkan biasanya," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS naik ke level 78,20 dari sebelumnya 77,98. "Terhadap euro, dolar AS menguat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar