Selasa, 15 November 2011

Investor Kurang Bergairah, IHSG Menipis 19 Poin

Jakarta - Sepinya transaksi di lantai bursa membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk 19 poin. Investor kurang bergairah karena masih menunggu kebijakan baru dari para petinggi Eropa dalam menyelesaikan krisis utangnya.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.990 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.965 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 22,740 poin (0,60%) ke level 3.810,300 terkena sentimen melemahnya bursa global. Koreksi yang terjadi di bursa Eropa menandakan krisis utangnya masih jauh dari usai.

Aksi ambil untung terjadi sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Indeks pun meluncur tajam ke posisi ke zona merah tak berdaya bergerak ke atas.

Pada penutupan perdagangan sesi I, turun 25,760 poin (0,68%) ke level 3.807,280 akibat aksi ambil untung di saham-saham yang kemarin sudah naik tinggi. Meski melemah, indeks masih bisa bertahan di level 3.800.

Tekanan jual semakin deras memasuki perdagangan sesi II, indeks pun sempat terhempas ke posisi terendahnya di . Namun masih ada aksi beli terjadi di saham-saham berbasis agribisnis.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (15/11/2011), IHSG ditutup menipis 19,198 poin (0,51%) ke level 3.813,842. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 4,733 poin (0,70%) ke level 678,186.

Investor masih khawatir akan krisis utang Eropa yang tak kunjung usai. Rata-rata pelaku pasar masih belum berani mengambil keputusan dan secara perlahan mengurangi portofolionya sebelum jatuh semakin dalam.

Indeks sektor agribisnis menjadi satu-satunya yang mencoba membawa indeks ke zona hijau. Namun, satu sektor menguat melawan sembilan sektor melemah hasilnya tentu sudah jelas, indeks pun terpuruk di teritori negatif.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 78.546 kali pada volume 3,568 miliar lembar saham senilai Rp 2,392 triliun. Sebanyak 65 saham naik, sisanya 135 saham turun, dan 104 saham stagnan.

Investor asing pun tidak bermain agresif hari ini, hanya berburu beberapa saham di harga murah ketika terdiskon oleh koreksi. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 4,336 miliar di seluruh pasar.

Situasi perdagangan di bursa-bursa regional masih tidak terlalu ramai, seperti di pasar modal dalam negeri. Hanya bursa saham Hong Kong yang mampu menguat, selebihnya jatuh ke zona merah.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,05 poin (0,04%) ke level 2.529,76.
  • Indeks Hang Seng melemah 159,74 poin (0,82%) ke level 19.348,44.
  • Indeks Nikkei 225 turun 61,77 poin (0,72%) ke level 8.541,93.
  • Indeks Straits Times turun tipis 7,28 poin (0,26%) ke level 2.822,86.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.900 ke Rp 16.900, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.300 ke Rp 34.050, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 22.600, dan Adira Finance (ADMF) naik Rp 400 ke Rp 12.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 71.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 550 ke Rp 26.050, Indo Tambangraya (IMTG) turun Rp 500 ke Rp 44.250, dan Goodyear (GDYR) turun Rp 350 ke Rp 9.100.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar