Jumat, 18 November 2011

Obama Gagal, Giliran Hillary Bujuk RI Masuk 'TPP'

Nusa Dua - Setelah ajakan bergabung dalam Trans Pacifik Partnership (TPP) oleh Presiden Barack Obama kepada Presiden SBY bertepuk sebelah tangan, giliran Menlu Hillary Rodham Clinton yang turun tangan. Mantan first lady alias ibu negara AS itu mempromosikan kerangka baru free trade zone yang digagas AS kepada kalangan pengusaha terkemuka Indonesia.

"Melalui Trans Pacific Partnership (TPP), pertumbuhan akan lebih baik lagi," ujar Hillary Clinton dalam forum bisnis AS-ASEAN di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (18/11/2011).

Sebelumnya dia memuji pertumbuhan rata-rata PDB negara-negara ASEAN yang mencapai 6.7 persen. Pertumbuhan tersebut dinilainya sangat signifikan di saat ekonomi kawasan lain sedang lesu akibat dampak dari krisis finansial di Eropa dan Amerika Serikat.

Istri mantan Presiden AS, Bill Clinton ini menyakini pertumbuhan ekonomi ASEAN diyakini akan semakin melesat bila proyek konektivitas antar negara-negara ASEAN terwujud. Akibat dari pertukaran barang dan jasa antar negara-negara ASEAN yang lebih cepat dan lebih murah.

"Kawasan ASEAN memiliki pertumbuhan tertinggi, sementara lainnya turun," ujarnya.

Hillary lebih lanjut menyatakan, AS berkomitmen untuk meningkatkan peran perdagangan dan investasi di negara-negara anggota ASEAN yang saat ini baru 6% dari nilai total global. Di antaranya dengan memberikan dukungan penuh dalam proyek konektivitas ASEAN seperti pengadaan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara.

"Perdagangan antara AS dan ASEAN akan lebih tumbuh dengan empat syarat. Penghapusan hambatan tarif impor progresif, kondusifnya iklim investasi, dukungan terhadap kewirausahaan, serta keterbukaan informasi peluang investasi dan produk antar negara," sambungnya.

Pebisnis terkemuka Indonesia yang hadir dalam pertemuan siang ini di antaranya adalah Peter F. Gontha, Arifin Panigoro, dan James Riyadi. Tampak pula hadir Menteri Perindustrian, MS Hidayat.

Presiden Barack Obama dalam pidatonya menutup KTT APEC 2011 di Honolulu, Hawaii, menyebut Asia Pasifik sebagai kawasan yang akan menyelamatkan masa depan perekonomian AS. Melalui kerangka kerjasama perdagangan bebas Trans Pascific Partnership, diharapkan meningkatkan ekspor produk AS dan pada gilirannya menggerakan pasar domestiknya yang sedang lesu akibat krisis finansial.

"Kami ingin menciptakan lapangan kerja agar pengangguran di AS bisa memperoleh kembali sumber nafkah mereka.

"Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan meningkatkan perdagangan dan ekspor kita ke negara lain. Saya ingin orang-orang membeli barang yang tertera tiga kata, 'Made in America,'," ujar Obama di Hawaii, (14/11/2011).

Sebanyak delapan negara anggota APEC menyatakan siap bergabung dalam TPP, yaitu Australlia, Selandia Baru, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Chili, dan Peru. Sementara Jepang, Kanada dan Meksiko menunjukkan minanya untuk bergabung.

Bagaimana dengan Indonesia?

"Saya penganut free and fair trade. Maka saat banyak yang mengajak free trade, saya sangat hati-hati. Saya tidak mau langsung ikut-ikutan, bicarakan dulu baik-baik. Apa itu TPP? Apa konsekuensi dan keuntungannya bagi rakyat kita?" ujar Presiden SBY di Hawaii, (14/11/2011).

(lh/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar