Jumat, 18 November 2011

Sepekan, rupiah keok sebesar 1%

Sepekan, rupiah keok sebesar 1%
JAKARTA. Rupiah keok untuk minggu yang ketiga. Hari ini, mata uang Garuda tergerus 0,7% ke level Rp 9.060 per dollar AS hingga pukul 10.13 WIB. Artinya, dalam sepekan ini, nilai tukar rupiah sudah jatuh sebesar 1%.

Kemarin, rupiah bahkan sempat menyentuh level terlemah tujuh pekan, yaitu di Rp 9.068 per dollar AS.

Otot rupiah melemah pada pekan ini setelah langkah Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2012, karena kekhawatiran krisis Eropa akan melemahkan ekspor.

BI menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi dari 6,7% menjadi 6,5%. Sebelumnya, Fitch Ratings menyatakan, krisis Eropa akan menyebabkan risiko yang serius bagi perbankan di Amerika.

Currency strategist dari Malayan Banking Bhd. Enrico Tanuwidjaja menyebut, sentimen negatif berasal dari perkembangan di kawasan Eropa. "BI berpikir ada risiko penurunan pada pertumbuhan ekonomi, itu sebabnya bank sentral memangkas suku bunga lebih dari yang diperkirakan," ujarnya, di Singapura, Jumat (18/11).

Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, dalam empat hari terakhir, yield obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 naik tujuh basis poin ke 6,30% hingga kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar