Jumat, 18 November 2011

Perlambatan ekonomi akibat krisis Eropa menyebabkan mata uang Asia keok

Perlambatan ekonomi akibat krisis Eropa menyebabkan mata uang Asia keok
SINGAPURA. Mayoritas mata uang Asia bergerak menuju penurunan mingguan terbesar sejak September pada akhir pekan ini. Pada pukul 11.22 waktu Seoul, won melemah 0,7% pada pekan ini menjadi 1.134,32 per dollar AS. Sementara, rupe melemah 1,6% menjadi 50,905 dan rupiah melemah 0,k6% menjadi 9.025.

Pada periode yang sama, dollar Singapura juga melemah 0,4% menjadi US$ 1,2945 terhadap dollar AS. Sementara, baht Thailand melemah 0,4% menjadi 30,97 per dollar.

Pelemahan sejumlah mata uang Asia tersebut disebabkan pengaruh krisis utang Eropa yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi global kian melambat.

"Ketidakpastian yang sudah menjadi endemic dari awal tahun ini akan terus berlangsung hinbgga akhir tahun, apalagi resolusi krisis zona Eropa masih akan berjalan panjang," jelas Mitul Kotecha, head of global currency strategist Credit Agricole CIB di Hongkong. Dia menambahkan, pasar komoditas dan mata uang emerging market akan tetap mengalami tekanan dalam jangka pendek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar