Rabu, 21 Desember 2011

IHSG Fluktuatif, Beli Saham Perbankan

INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (21/12) diperkirakan bergerak fluktuatif. Peluang trading masih terbuka di saham-saham perbankan dan BUMN yang akan window dressing.

Pengamat pasar modal Panin Sekuritas Purwoko Sartono memprediksikan, pergerakan IHSG masih dipengaruhi faktor eksternal. Terutama setelah lembaga pemeringkat Fitch menurunkan rating bank-bank Eropa akibat penggerusan modal perbankan.

“Ini terjadi karena eksposur yang tinggi di obligasi-obligasi Eropa yang berpotensi default,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Sementara bursa Asia bergerak mixed, sehingga IHSG sulit melanjutkan kenaikan meski pasar modal domestik dipenuhi oleh sentimen positif. Imbal hasil spread SUN dan obligasi 10 tahun Amerika Serikat (AS) masih relatih sempit, menggambarkan resiko di RI belum meningkat.

Hal ini didukung CDS Indonesia yang tetap stabil di 214 bps meski rupiah sempat melemah lagi ke level Rp9.100-an per dolar AS. Hingga akhir tahun, Purwoko memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan range yang melebar di pekan-pekan terakhir perdagangan.

“IHSG akan bergerak di range 3.650-3.900. Fluktuasi IHSG juga disebabkan investor yang masih spekulasi window dressing jelang tutup buku 2011,” lanjutnya.

Dalam kondisi ini, Purwoko berpendapat masih ada peluang trading pada saham-saham perbankan dan sejumlah emiten BUMN yang diperkirakan akan mengalami window dressing. Sektor perbankan masih berpotensi naik karena funding lebih murah untuk biayai ekspansi kreditnya.

Purwoko menilai, karena bank bisa melakukan penerbitan subdebt dan obligasi dengan rate lebih murah pasca upgrade rating Fitch. Ia merekomendasikan Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Jabar Banten (BJBR).

Sedangkan BUMN yang ia perkirakan akan alami window dressing adalah Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP) dan Garuda Indonesia (GIAA). “Beli saham-saham tersebut di atas,” rekomendasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar