Rabu, 21 Desember 2011

Inilah Saham Berpotensi Window Dressing

INILAH.COM, Jakarta - Window dressing akan kembali menyambangi lantai bursa jelang penutupan tahun ini. Saham-saham perusahaan pelat merah dan saham perbankan bakal banyak dilirik.

Komisaris Utama PT MAK Management Service Irwan Ibrahim mengatakan, saat ini volume perdagangan masih sepi dengan likuiditas cenderung minim. "Para fund manager, terutama yang asing belum banyak melakukan pembelian," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta.

Menurutnya, kondisi ini akan berbalik arah menjelang akhir tahun 2011 sehubungan dengan window dressing kendati krisis utang Eropa masih merajai sentimen di lantai perdagangan saham. "Kondisi ekonomi di Asia Pasifik masih positif. Jadi saya yakin window dressing masih akan terjadi," ujarnya.

"Fund manager akan memperbaiki portofolio akhir tahun, mengembalikan portofolio mereka," tambahnya.

Ia melanjutkan, seperti layaknya yang terjadi selama ini, window dressing akan mendongkrak harga saham terutama pada saham-saham lapis pertama dan saham perusahaan BUMN.

"Window dressing mendongkrak pada saham-saham BUMN seperti SMGR (Semen Gresik), JSMR (Jasa Marga), TLKM (Telekomunikasi Indonesia) dan saham perbankan. Saham bank yang bukan BUMN seperti BBCA (Bank Central Asia) juga terdongkrak," paparnya.

"Para fund manager besar akan melakukan window dressing pada saham-saham lapis atas," ujarnya.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya menyatakan hal senada. Menurutnya, window dressing akan terjadi dalam tujuh hari perdagangan yang tersisa jelang akhir tahun. "Apalagi, pelemahan indeks kemarin hanya 17 poin yang merupakan koreksi wajar dan kemarin, tidak semua saham mengalami kejatuhan," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, indeks juga akan mendapat dukungan dari pasar yang mulai merespon positif kinerja keuangan emiten untuk triwulan IV 2011. "Banyak saham akan mengalami kenaikan laba yang signifikan, yang realisasinya akan diketahui pada Januari 2011," tandasnya. [jin]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar