Rabu, 07 Desember 2011

IHSG Potensi Koreksi, Beli Saham Bank

INILAH.COM, Jakarta – IHSG pada Rabu (7/12) kemungkinan akan terkoreksi. Amankan portfolio dengan membeli saham-saham perbankan.

Pengamat pasar modal BNI Sekuritas Ahmad Nurcahyadi memperkirakan, fluktuasi keuangan masih berlangsung hingga ada kepastian mengenai kondisi di Eropa. Investor menantikan KTT Uni Eropa yang akan berlangsung akhir pekan ini.

“Meski sudah ada komitmen Jerman dan Prancis untuk membantu program austerity measures Yunani dan Italia, masih membutuhkan penegasan dan komitmen bersama dari negara-negara di kawasan itu,” katanya kepada INILAH.COM.

Selain itu, perlu ada komitmen dari bank-bank sentral Eropa dan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memastikan likuiditas tetap ada di kawasan. Sehingga, sektor perbankan tidak mengalami kesulitan.

“Langkah penghematan dan pemangkasan defisit perlu diimbangi laju pertumbuhan tinggi yang bisa dipicu dengan suku bunga rendah,” lanjutnya.

Meski begitu, Ahmad memprediksikan risiko di Eropa masih tinggi karena investor meminta imbal hasil premium yang tinggi. Namun, volatilitas pasar menurun karena data perekonomian Eropa yang bagus serta menunggu data tenaga kerja yang dirilis Kamis (8/12).

Pertumbuhan, kata Ahmad, kini menjadi fokus banyak negara untuk mengantisipasi dampak krisis Eropa. Sehingga, akan berdampak pada turunnya tingkat suku bunga dan cost of fund perbankan.

Di tengah kondisi yang dinilai Ahmad tidak jelas dan volume tipis ini, ia menyatakan lebih baik mengambil saham perbankan seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). “Beli saham-saham ini,” katanya.

Ia merekomendasikan sektor perbankan karena selama ini menjadi portfolio terbesar investor asing dan fund manager. Selain sektor perbankan yang masih bisa mempertahankan NIM tinggi karena lending rate tak serta merta ikut turun. “Terutama seiring turunnya cost of fund setelah pemangkasan suku bunga BI,” ujar Ahmad.

Analis Erdhika Sekuritas Mustafa Kemal Wiryawan juga menyatakan hal senada. Untuk beberapa hari ke depan, ia memprediksikan IHSG akan terkoreksi. Sebab secara teknikal, terbentuk doji di level 3.825 dalam perjalanan indeks menuju level resistan 3.840.

“Doji ini mengindikasikan kekuatan beli sudah habis sebelum mencapai level resistan. Sehingga tren jangka pendek berubah menjadi bearish,” ujarnya, dihubungi terpisah.

Doji, kata Mustafa, akan terbentuk lagi di level 3.710 yang mengindikasikan kekuatan beli terakumulasi di sekitar level itu. Ia menyarankan investor melakukan perdagangan di kisaran IHSG 3.710.

Beberapa saham yang ia pilih antara lain Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI) dan AKR Corpindo (AKRA). “Buy on weakness saham-saham ini, saat kekuatan beli terakumulasi,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar