Rabu, 07 Desember 2011

Lima Sektor Saham Pilihan untuk Sesi Dua

INILAH.COM, Jakarta – Indeks domestik diprediksi bertahan pada teritori positif hingga sore. Saham otomotif, perbankan, tambang, properti dan infrastruktur mendapat rekomendasi positif.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik bakal bertahan pada teritori positif hingga penutupan sore nanti. “Indeks memiliki support 3.705 dan resistance 3.820,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (7/12).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh nilai tukar rupiah yang stabil di level 9.070 per dolar AS. Pada saat yang sama, pasar juga berekspektasi positif pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Kamis (8/12) hingga Jumat (9/12). “Meskipun kemarin, market dikejutkan oleh rencana down grade surat urang pada 17 negara di Uni Eropa oleh S&P,” ujarnya.

Cece menambahkan, rencana pemangkasan surat utang itu, telah membuat bursa saham Asia melemah kemarin. “Tapi, hari ini pasar sedikit optimistis pada KKT Uni Eropa yang akan mendiskusikan penyelesaian mekanisme penambahan dana penyelamatan zona euro,” paparnya.

Pada saat yang sama, lanjut Cece, pasar mendapat angin segar dari kabar bahwa International Monetary Fund (IMF) telah menggelontorkan dana bantuan ke Yunani. Salah satu sumber menyebutkan senilai US$1,9 miliar dan sumber lain menyebutkan 2,2 miliar euro. “Meskipun berita ini masih butuh konfirmasi,” ucapnya.

Tapi, jika melihat bursa Asia yang rata-rata bergerak positif di atas 1%, IHSG berpeluang menguat hingga penutupan. “Meski begitu, pasar juga harus tetap mencermati apakah bursa Eropa dibuka positif atau negatif siang ini. Jika positif, semakin memperkokoh penguatan indeks,” timpalnya.

Sementara itu, Cece menilai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis (8/12) berpengaruh netral bagi indeks. Sebab, diperkirakan bank sentral bakal menahan BI rate di level 6% meskipun inflasi November melandai. “Menurut saya pasar akan lebih fokus pada KTT Uni Eropa yang diharapkan memberikan solusi atas krisis,” imbuhnya.

Dalam situasi ini, Cece merekomendasikan positif, salah satunya, saham-saham yang terimbas suku bunga seperti grup Astra, perbankan dan properti. Rekomendasi juga untuk saham sektor pertambangan dan infrastruktur jalan tol.

Saham pilihannya pada grup Astra adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT United Tractor (UNTR). Begitu juga dengan perbankan yang Loan to Deposit Ratio (LDR) turun seiring penurunan tingkat suku bunga. PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Di sektor pertambangan, PT Indika Energy (INDY) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG). Lalu, PT Bukit Asam (PTBA) yang berencana buy back saham pada awal 2012.

PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Surya Semesta Internusa (SSIA), PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut karena volume transaksi di market masih tipis,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar