Senin, 16 Januari 2012

IHSG Melaju Pasca-Downgrade Massal Eropa?

INILAH.COM, Jakarta – Downgrade 9 negara zona euro akhir pekan lalu dinilai sebagai isu lama. IHSG pekan ini pun diprediksi tetap melaju. Saham grup Astra, perbankan dan second liners jadi pilihan.

Pada perdagangan Jumat (13/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 25,83 (0,66%) ke level 3.935,326. Harga intraday tertingginya di posisi Rp3.943,261 dan terendah 3.909,046. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 4,16 poin (0,60%) ke level 694,052.

Pengamat pasar modal Irwan Ibrahim mengatakan, sentimen negatif dari Eropa sudah terlalu lama menggenangi pasar. Karena itu, menurutnya, meski krisis Eropa secara fundamental sangat mengganggu, semuanya sudah diserap pasar termasuk downgrade 9 negara zona euro oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's Rating Service (S&P) akhir pekan lalu.

Menurut Irwan, kekuatan pasar saat ini justru berada di Asia yang dipimpin oleh China, Taiwan, Jepang dan India. Karena itu, dampak krisis Eropa ke pasar Asia khususnya Indonesia tidak terasa lagi. “Saya perkirakan, dalam sepekan ke depan IHSG berpeluang positif tapi secara harian berpeluang fluktuatif. Support indeks berada di level 3.900 dan resistance 4.000,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (15/1).

Akhir pekan lalu, S&P memangkas peringkat 9 negara di Eropa karena terlilit krisis utang yang parah. Dalam pengumumannya, empat negara turun peringkatnya dua tingkat yakni Italia, Spanyol, Portugal dan Siprus.

Lalu, lima negara yang peringkatnya turun satu tingkat yaitu Prancis, Austria, Malta, Slowakia, dan Slovenia. Keputusan Standard & Poor's ini membuat peringkat Italia turun menjadi BBB+ yang berarti setingkat dengan Kazakhstan. Sementara peringkat Portugal makin merosot. Meski begitu, Jerman lolos dari penurunan peringkat yang saat ini ‘AAA’. Perancis dan Austria kehilangan peringkat AAA-nya menjadi ‘AA+’ .

Irwan kembali mengatakan, katalis pengautan indeks pekan ini adalah momentum January Effect. Selain itu, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari tren suku bunga di dalam negeri yang turun mengikuti tren di luar negeri. “Saat tingkat suku bunga turun, investor akan mengalihkan dananya dari obligasi atau deposito ke saham,” ujar Irwan.

Terutama, Irwan menegaskan, peralihan itu ke saham-saham yang berfundamental kuat di sektor perbankan dan pertamabangan. Tapi, seiring rendahnya suku bunga, fundamental emiten di sektor perbankan justru akan menguat.

Karena itu, pada kuartal pertama 2012 IHSG berpeluang menuju 5.000 antara 4.700 hingga 5.000. “Memang, level ini terlalu optimistis. Tapi, tampak saham Astra ditarik terus ke atas sehingga saham-saham lain bakal mendukung penguatan indeks,” timpalnya.

Di atas semua itu, Irwan merekomendasikan positif saham-saham yang bakal jadi penopang pergerakan indeks dalam sepekan ke depan pada grup Astra, perbankan, dan pertambangan. Saham pilihannya PT Astra Internasional (ASII) dengan target Rp110.000 hingga akhir Maret 2012 dan PT United Tractor (UNTR) dengan target Rp40.000.

Begitu juga dengan saham-saham perbankan BUMN seperti PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target Rp9.000, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target Rp9.000, PT Bank Negara Indoensia (BBNI). “Selain BUMN, juga PT Bank Central Asia (BBCA),” paparnya.

Di sektor pertambangan, PT Bumi Resources (BUMI) dengan target Rp4.000, PT Adaro Energy (ADRO) dengan target Rp3.000, PT Aneka Tambang (ANTM) dengan target Rp3.500, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan target Rp5.000, dan PT Bukit Asam (PTBA) dengan target Rp30.000. “Strategi untuk saham-saham tersebut adalah investasi jangka panjang,” ucapnya.

Menurutnya, bagi trader jangka pendek, harian atau mingguan, lebih baik memilih saham-saham second liners dengan pola permainan yang cepat pada saham PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bank Bukopin (BBKP), PT Bakrie & Brothers (BNBR), dan PT Garuda Indonesia (GIAA) atau saham second liner lainnya yang likuid. “Trading buy saham-saham tersebut,” kata Irwan mengakhiri pembicaraan dengan INILAH.COM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar