Senin, 06 Februari 2012

Rupiah masih di kisaran flat

JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), pekan ini, cenderung stabil. Meski tidak akan bergerak liar, rupiah bisa menguat tipis.

"Ini bercermin dari kondisi pekan lalu yang cenderung stabil dan menguat," ujar David Sumual, Ekonomi Bank Central Asia (BCA). Ia menilai, risk appetite para pelaku pasar atas mata uang emerging market mulai muncul. Dus, ini akan berdampak positif, termasuk untuk rupiah.

Selain itu, ia melihat penguatan rupiah akan ditopang oleh kebijakan BI soal repatriasi hasil ekspor. "Aturan yang berlaku sejak 1 Januari ini memang membuat aliran masuk dana rupiah ke dalam negeri cukup baik dan positif," tukas David.

Pasar juga akan memperhatikan wacana kebijakan BI rate yang akan diumumkan 9 Februari nanti. "Hari ini, perkiraan saya, kurs berkisar
Rp 8.910-Rp 8.980 per dollar AS," kata David.

Analis Askap Futures, Kiswoyo Ady Joe, juga menilai rupiah masih bergerak flat hari ini. Ia memperkirakan BI masih akan melakukan intervensi agar nilai tukar rupiah tidak terlalu fluktuatif.

Apalagi, beberapa waktu lalu BI sempat melepas cadangan dollar-nya dalam jumlah cukup banyak. "Kemungkinan sekarang adalah saatnya untuk mengambil dollar kembali," tutur dia.

Penguatan dollar AS akhir pekan lalu menyambut hasil positif data non farm payroll tidak akan terlalu berdampak besar pada valuta garuda. "Senin ini, yang akan menjadi faktor utama masih sentimen dari dalam negeri, khususnya arus dana masuk dan keluar," kata Kiswoyo. Ia memprediksi pairing USD/IDR berkisar 8.950-9.050.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar