Senin, 06 Februari 2012

IHSG Siang Berpotensi Rebound

INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga nanti sore diperkirakan bisa berbalik arah dan menguat. Beberapa saham menarik bisa jadi pilihan.

Pada penutupan IHSG (6/2) sesi pertama, IHSG melemah 10,699 poin (0,27%) ke level 4.005,250. Sementara indeks saham unggulan LQ 45 turun 2,449 poin (0,35%) ke level 700,677.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia moderat, dengan volume transaksi mencapai 3,287 juta lot saham, senilai Rp 3,133 triliun dan frekuensi 61.668 kali. Sebanyak 93 saham naik, sisanya 107 saham turun, dan 116 saham stagnan.

Transaksi melonjak dipicu transaksi tutup sendiri, atau crossing saham Petrosea (PTRO) senilai Rp 1,043 triliun di pasar negosiasi.

Koreksi terjadi akibat keluarnya dana asing, dimana transaksi jual asing (net foreign sell) mencapai Rp143 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual Rp2,031 triiliun dan transak beli mencapai Rp1,887 triliun.

Hampir semua sektor terkoreksi, dipimpin sektor aneka industri, konsumer dan manufaktur. Sementara sektor agri dan tambang masih menghijau.

Viviet S Putri, Equity Analyst BNI Securitiesmengatakan, indeks pada perdagangan hari ini berpotensi berbalik arah dan bergerak positif dengan kisaran di 4000-4050. “Hal ini mengadopsi penguatan indeks bursa regional yang bergerak positif,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Fluktuasi perdagangan di pasar domestik pada pekan ini akan sangat terpengaruh oleh rilis kinerja keuangan dari emiten sektor perbankan. Selain pernyataan tentang cadangan devisa Indonesia.

Deputi Gubernur BI Hartadi A mengatakan, cadangan devisa NKRI hingga akhir Januari 2012 tercatat US$ 112milliar atau kembali naik US$ 2 miliar dibandingkan akhir Desember 2011.Terlihat dari mengalirnya capital inflow ke surat hutang Indonesia,setelah Investment Grade berhasil diperoleh.

Hingga akhir Januari 2012, dana asing yang masuk ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tercatat mencapai Rp 7,6 triliun atau 7,2% dari total SBI. Sedangkan untuk Surat Berharga Negara (SBN) asing mencapai Rp 236 triliun atau 31,1% dari total SBN.

Sementara itu, Indeks bursa Wall Street akhir pekan lalu diwarnai optimisme yang didorong data tenaga kerja yang positif,sepertitingkat pengangguranyangturun 8,3% dalam tiga tahun terakhir. Kemudian data nonfarm payrolls yang naik 243 ribu.

“Para investor terlihat segera merespon dan mengakumulasi berbagai saham unggulan dan indeksDow Jones melonjak secara signifikan sehingga ditutup naik 1,23% ke level 12.860,2,” ujarnya.

Adapun semakin mengerucutnya penyelesaian masalah dari krisis hutang di kawasan Eropa tampaknyamenjadikatalis meredanya tingkat kekhawatiran Investor – VIX, dimana indeks tercatat kembali turun kelevel 17.

Sementara itu,spekulasi meningkatnya demand terkait cuaca buruk yang ekstrim di berbagai belahan dunia,membuat harga minyak Brent kembali melonjak US$2.51 menjadi US$114.58 per barel.Begitu pula minyak light sweet yang naik 1.54% ke US$97.84per barel.

Di tengah situasi ini, Viviet merekomendasikan investor beberapa saham seperti Astra International (ASII), Alam Sutera realty (ASRI), Bank Jabar Banten (BJBR) dan Salijm Ivomas Pratama (SIMP),”Rekomendasi beli emiten-emiten ini,”tutupnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar